Ni Made Anggreni, Ni Made
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BENTUK AJARAN CATUR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 11 SANUR KECAMATAN DENPASAR SELATAN KOTA DENPASAR Lastini, Ni Nyoman Ari Lastini; Anggreni, Ni Made
Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.394 KB)

Abstract

Sekolah adalah salah satu tempat yang konsisten memberikan pendidikan kepada siswanya baik itu pendidikan pada sikap keagamaan, sikap sosial, intelektual serta keterampilannya. Siswa sebagai generasi muda sebagai penerima ilmu pengetahuan dari berbagai pihak harus memiliki disiplin guru bhakti. Terdapat empat unsur yang sangat penting dalam pendidikan disebut Catur Guru yang  terdiri dari Guru Rupaka, Guru Pengajian, Guru Wisesa, dan Guru Swadhyaya.
PENGGUNAAN DONGENG DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PADA ANAK DI TK DHARMA PRAJA4.2 DONGENG YANG DIBERIKAN PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) DHARMA PRAJA Anggreni, Ni Made
Kalangwan: Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.993 KB)

Abstract

Pendidikan masa awal kanak-kanak ditantang untuk memperkenalkan anak-anak kepada dunia untuk masa depan mereka, suatu dunia yang akan terus meningkat menjadi multikultural dan banyak suku. Metode dongeng adalah salah satu alat yang kuat untuk meningkatkan suatu pemahaman diri dan orang lainKekuatan utama dari strategi dongeng adalah menghubungkan rangsangan melalui penggambaran karakter. Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanusiakan individu, meningkatkan empeti dan pemahaman, memperkuat nilai dan etika, serta merangsang proses pemikiran kritis dan kreatif. Mendongeng dapat dijadikan sebagai media pembentukan karakter pada anak usia dini. Dengan mendongeng akan memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. Metode mendongeng dapat memberikan sejumlah pengalaman yang dibutuhkan dalam perkembangan kejiwaan anak. Dengan dongeng akan memberikan wadah bagi anak untuk belajar berbagai emosi dan perasaan serta belajar nilai-nilai karakter. Anak akan belajar pada pengalaman-pengalaman sang tokoh dalam dongeng, setelah itu memilah mana yang dapat dijadikan panutan olehnya sehingga membentuknya menjadi sebuah karakter yang baik.TK Dharma praja merupakan salah satu TK yang masih menggunakan dongeng sebagai salah satu metode pembelajarannya. Walaupun TK ini berada di Kota Denpasar. Kota Denpasar merupakan kota yang dihuni oleh masyarakat multi etnis dan agama, akan tetapi para guru di TK ini tetap mempertahankan tradisi dongeng ini sebagai upaya dalam pembentukan karakter anak.
ANALISIS PERBANDINGAN HUKUM PELECEHAN SEKSUAL DI TEMPAT KERJA “QUID PRO QUO” DI INDONESIA DAN MALAYSIA Anggreni, Ni Made; Suardana, I Wayan
Kertha Desa Vol 9 No 3 (2021)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang perbandingan hukum antara Indonesia dan Malaysia mengenai pengaturan hukum tentang quid pro quo. Artikel ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan perbandingan. Analisis bahan hukum dalam artikel ini menggunakan teknik analisis kualitatif yang melakukan interpretasi hukum dengan menggunakan logika induktif yang dituangkan dalam uraian deskripsi. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa hukum di Indonesia dan hukum di Malaysia sama-sama memiliki pengaturan tentang quid pro quo yang dikualifikasi sebagai kejahatan kesusilaan. Namun demikian, terdapat keunggulan dari hukum Malaysia yang mengatur tentang penjatuhan sanski berupa denda terhadap perusahaan yang tidak kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan quid pro quo yang terjadi di internal perusahaannya. Penerapan denda sebagaimana dimaksud, hendaknya dapat diterapkan di Indonesia guna lebih menjamin upaya penegakan hukum terhadap permasalahan quid pro quo. Kata Kunci: Perbandingan Hukum, Pelecehan Seksual, Quid Pro Quo ABSTRACT This article aims to identify and analyze the comparative law between Indonesia and Malaysia regarding legal arrangements regarding quid pro quo. This article uses a normative research method with a statutory approach and a comparative approach. The analysis of legal materials in this article uses qualitative analysis techniques that interpret the law by using inductive logic as outlined in the description description. Based on the analysis, It is known that the law in Indonesia and the law in Malaysia both have provisions regarding quid pro quo which qualify as a crime of decency. However, there is an advantage of Malaysian law which regulates the imposition of sanctions in the form of fine towards companies that are not cooperative in resolving quid pro quo problems that occur internally. The application of the fines as intended, should be applicable in Indonesia in order to better guarantee law enforcement efforts against quid pro quo issues. Key Words: Comparative Law, Sexual Harassment, Quid Pro Quo