Mohamad Chairuman
Universitas Terbuka

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perubahan penggunaan lahan Perkotaan dan fenomena urban heat island di Kota Tangerang Selatan Mohamad Chairuman; Ake Wihadanto; Edi Rusdiyanto
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.10375

Abstract

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang masif ikut menjadi pemicu perubahan penggunaan lahan dari lahan bervegetasi dan produktif menjadi lahan terbangun. Jika kondisi tersebut dibiarkan akan berdampak pada meningkatnya suhu panas di daerah tersebut akibat hilangnya lahan bervegetasi. Fenomena panas tersebut dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI). UHI merupakan salah satu masalah perkotaan yang paling penting yang timbul karena aktivitas manusia dan berkontribusi terhadap menurunnya kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan lahan yang terjadi dan dampaknya terhadap UHI di Kota Tangerang Selatan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis yang digunakan meliputi analisis penggunaan lahan, NDVI serta analisis suhu permukaan (LST) dengan bantuan software ArcGIS 10.7. Berdasarkan data rentang waktu waktu sepuluh tahun yaitu tahun 2010 sampai 2020 menunjukkan terjadinya peningkatan perubahan lahan seluas 2.212 ha atau sekitar 23,33% di Kota Tangerang Selatan. Peningkatan perubahan lahan tersebut diikuti dengan menyusutnya nilai NDVI dan peningkatan luas dari nilai tertinggi LST yang disebabkan oleh penggunaan lahan sehingga dapat dikatakan wilayah tersebut telah terindikasi UHI. Dalam jangka panjang UHI akan berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan.
Konservasi sebagai landasan perencanaan lansekap berbasis tempat pada masyarakat Baduy Dalam di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Mohamad Chairuman
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.13201

Abstract

The Baduy clan is one of the native Sundanese clans that actually sticks to its traditions precursors, their lives are committed to satisfying the order of their predecessors in securing equilibrium and congruity of the universe. Advancement exercises, neighborhood environmental change andGlobalization represents a danger to conventional clans, like the Baduy clan too. The consequences of the grouping and bioregional examination of the Baduy Dalam scene can be arranged into 103 place unit. Assessment is done at every area unit in light of dangers and issues every unit. The principal issue found in the Inward Baduy scene is its restricted size accessibility of agrarian land assets which can be utilized in turn so that has suggestions for diminishing area richness. Then again, the populace development rate is very high requests an expansion in the requirement for farming creation land. The answer for this issue was understood as a scene plan created in light of the idea of partitioning space with adjusting land use for useful purposes to have the option to earn barely enough to get by. inhabitants for rural creation land. Scene plan executed in spatial plans (drafting), dissemination plans, and vegetation plans.