Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbaikan Tanah Lempung Dengan Penambahan Zat Aditif (Magnesium Chloride dan Semen) Fiisyatin Rodiah Firhansyah; Sukiman Nurdin; Irdhiani Irdhiani
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 3 No. 10 (2023): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v3i10.948

Abstract

Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari tanah lempung termasuk desa Tanamea, kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tanah lempung merupakan tanah yang memiliki daya dukung rendah dan penurunan yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik mekanis tanah lempung sebelum dan setelah distabilisasi secara kimia dengan penambahan zat aditif. Dalam penelitian ini bahan stabilisator yang digunakan adalah Magnesium Chloride dan semen dengan variasi kadar campuran zat aditif 0%, 5%, 10%, dan 20% terhadap berat kering tanah lempung. Dalam penelitian ada 3 tahapan, 1.) pengujian sifat fisik tanah untuk menentukan klasifikasi tanah lempung. 2.) pengujian sifat mekanis tanah lempung, dan 3.) pengujian sifat mekanis tanah yang telah dicampur dengan zat aditif. Hasil pengujian sifat fisik tanah lempung menunjukkan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah lempung organik dengan nilai LL > 50 yang termasuk dalam plastisitas rendah. Adapun pengujian mekanis tanah yang dilakukan yaitu, pemadatan, kuat tekan, pemampatan dan geser langsung. Hasil pengujian mekanis tanah menunjukkan penambahan campuran zat aditif dengan berbagai variasi kadar campuran pada tanah lempung organik, membuat nilai wopt cenderung menurun hingga 8,85% dan berat isi kering maksimum yang juga ikut menurun hingga 38,25%, meningkatkan nilai kuat tekan bebas tanah mencapai 56,21%, menurunkan nilai penurunan tanah, menurunkan nilai kohesi tanah lempung hingga 64,59%, serta meningkatkan nilai sudut gesek tanah lempung hingga 65,05%. Hal tersebut karena adanya proses sementasi, dimana air didalam pori-pori tanah akan mengikat zat aditif yang mengakibatkan terbentuknya butiran sedimen. Dari hasil penelitian, pencampuran zat aditif membuat tanah menjadi semakin ringan dan lebih padat, sehingga meningkatkan kekuatan tanah. Pada kadar campuran 10% zat aditif pada tanah diperoleh nilai kuat tekan yang terbesar dengan nilai wopt yang terkecil, serta nilai kohesi terendah dan nilai sudut gesek yang tertinggi dari pengujian