p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Intuisi
Sandra Handayani Sutanto
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Stres yang Dialami Orang Tua dan Welas Diri terhadap Kepuasan Hidup Selama Pandemi Covid-19 Sandra Handayani Sutanto; Dicky Sugianto; Jessica Amelia Anna
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 14, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v14i2.38039

Abstract

Pandemi Covid-19 dan perubahan yang menyertainya mendatangkan dampak bagi semua orang, termasuk orang tua yang diharuskan beradaptasi dengan metode pembelajaran baru dan kebiasaan baru. Proses beradaptasi ini mendatangkan stres bagi orang tua, ditandai dengan keluhan yang cukup banyak, dan jika tidak ditangani dengan coping yang tepat akan mendatangkan burnout, dan menurunkan kepuasan hidup orang tua. Welas diri merupakan salah satu cara untuk menangani stres sehingga membuat kepuasan hidup tetap terjaga. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan secara empiris melihat pengaruh stres yang dialami oleh orang tua dan welas diri yang dimiliki terhadap kepuasan hidup selama masa pandemi. Alat ukur Parenting Stress Scale, Skala Welas Diri dan Satisfaction with Life Scale yang telah diadaptasi digunakan dalam penelitian ini dengan subjek penelitian sebanyak 154 orang tua yang didapat dengan metode convenience sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan hipotesa alternatif diterima sehingga hasil penelitian  menunjukkan bahwa stres yang dialami oleh orang tua bersama-sama dengan welas diri memengaruhi kepuasan hidup sebesar 3.8%. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada orang tua bagaimana menangani stres serta menjaga kepuasan hidup selama pandemi. The Covid-19 pandemic and all the changes have an impact on everyone, including parents who are required to adapt to new learning methods and new habits. This adaptation process brings stress to parents, characterized by quite a lot of complaints, and if not handled with the right coping, it will cause burnout, and reduce parental life satisfaction. Self-compassion is a way to cope with stress to maintain life satisfaction. This study employs correlational design with the aim of empirically looking at the influence of stress experienced by parents and their self-compassion on life satisfaction during the pandemic. Parenting Stress Scale, Self-Compassion Scale and Satisfaction with Life Scale which have been adapted are used in this study with 154 parents as research subjects obtained by convenience sampling method. The results of the study, using multiple regression analysis with alternatif hypothesis received so it showed that the stress experienced by parents together with self-compassion affected life satisfaction 3.8%. Results suggest recommendation to parents on how to manage stress and improve life satisfaction within the pandemic.
Peranan Keterlibatan Ayah terhadap Self-Esteem pada Pria Emerging Adulthood Clara Dea Kristianto; Sandra Handayani Sutanto
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 14, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v14i1.30200

Abstract

Tahap perkembangan emerging adulthood merupakan masa seorang bertransisi dari remaja ke dewasa. Pada tahap perkembangan ini, eksplorasi identitas kembali dilakukan dalam tiga aspek spesifik yaitu cinta, pekerjaan, dan pandangan akan hidup. Ekplorasi identitas ini perlu dilakukan dengan menjaga rasa optimisme dan harapan para emerging adults bagi masa depan karena eksplorasi yang menyimpang seperti perilaku-perilaku beresiko dapat terjadi juga. Rasa optimisme dan harapan sendiri berkorelasi secara positif dengan self-esteem. Sebaliknya, perilaku-perilaku beresiko berkorelasi secara negatif dengan self-esteem. Salah satu faktor self-esteem sendiri menurut literatur adalah dukungan dan keterlibatan orang tua. Menurut salah satu penelitian, seorang emerging adult pria akan lebih melihat dirinya dari bagaimana hubungannya dengan ayahnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh keterlibatan ayah terhadap self-esteem pada pria di tahap perkembangan emerging adulthood. Penelitian ini dilakukan pada 104 partisipan berkarakteristik pria berusia 18-25 tahun yang masih memiliki ayah kandung. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan alat ukur Skala Keterlibatan Ayah (SKA) dan Rosenberg’s Self-Esteem Scale (RSES). Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji regresi linear sederhana terhadap kedua variabel. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan di antara kedua variabel (R2=.049, b= .051, p= .02; p.05). Maka, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan ayah memiliki pengaruh terhadap self-esteem pria di tahap perkembangan emerging adulthood. Emerging adulthood is a stage where an individual is transitioning from adolescence to adulthood. On this stage of development, the exploration if identity is again carried out in three specific aspects that are love, work, and worldview. The identity explorations need to be done by maintaining a sense of optimism and hope of emerging adult’s future because, deviant exploration such as risk behaviors can also occur. Sense of optimism and hope correlates positively with self-esteem, on the contrary, risk behaviors correlate negatively with self-esteem. One of the factors of self-esteem itself, according to the literature is the support and the involvement of parents. According to one study, an emerging adult male will see himself more on how he relates with his father. Therefore, this study aims to look at how father involvement can influence self-esteem on men in emerging adulthood stage. This research was conducted to 104 participants characterized by men aged 18-25, who still have biological father. The design of this research is quantitative with Skala Keterlibatan Ayah (SKA) and Rosenberg’s Self-Esteem Scale (RSES) as the survey instruments. Hypothesis testing is done by performing a simple linear regression test on the two variables. The results of the hypothesis test showed that there was a significant effect between the two variables (R2=.049, b= .051, p= .02; p.05). Thus, it can be concluded that father involvement has an influence on male self-esteem in the developmental stage of emerging adulthood.