Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategies to Enhance Growth of Weaned Bali (Bos sondaicus) Calves of Small-Holders in Donggala District, Central Sulawesi Damry, Damry; Marsetyo, Marsetyo; Quigley, SP; Poppi, DP
ANIMAL PRODUCTION Vol 10, No 3 (2008): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.229 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sebuah strategi pemberian suplemen pakan untuk meningkatkan pertumbuhan sapi Bali yang disapih pada umur 6-12 bulan di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dan menganalisis kelayakan ekonomi serta sikap petani terhadap strategi penyapihan dini dan pemberian suplemen tersebut. Penelitian dilakukan di dua desa, yakni Desa Lembah Mukti (kontrol) dan Desa Malonas (desa perlakuan). Jumlah anak sapi Bali yang digunakan di masing-masing desa adalah 20 ekor, berumur sekitar 6 bulan dengan berat badan awal 83,1 ± 2,6 kg (Lembah Mukti) dan 85,4 ± 2,6 kg (Malonas).  Ternak di Malonas yang sebelumnya belum disapih, mulai dipisahkan dari induknya minimal 3 minggu sebelum penelitian.  Ternak tersebut diberi perlakuan suplemen campuran dedak padi:bungkil kelapa (50:50) setiap pagi oleh peternak sebanyak 1% dari bobot badan (berdasar bahan kering), sebelum ternak tersebut dilepaskan untuk merumput seperti biasa.  Bobot badan ternak penelitian di kedua desa ditimbang sekali sebulan selama 6 bulan, dan perbedaan pertambahan bobot badan ternak antara kedua desa ditentukan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak yang mendapatkan pakan suplemen mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi (P<0,5) dibandingkan dengan ternak kontrol yang tidak diberi suplemen (0,424 vs 0,286 kg/h). Tidak ada perbedaan nyata dalam pertumbuhan antara anak sapi Bali jantan dan betina pada umur 6-12 bulan. Pemberian pakan suplemen memberikan tambahan pendapatan kepada peternak sebesar Rp 2.800/ekor/h. Sebanyak 73% dari petani yang diwawancarai berkeinginan untuk menerapkan strategi penyapihan dini dan pemberian suplemen tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan anak sapi Bali di wilayah pedesaan dapat ditingkatkan melalui penyapihan dini pada umur 6 bulan yang disertai dengan pemberian suplemen campuran dedak padi:bungki kelapa. (Animal Production 10(3): 135-139 (2008) Key  Words: Bali calves, growth, early weaning, rice bran, copra meal, Donggala
Weaning and Supplementation Increase Liveweight Gain of Bali (Bos javanicus) Cattle of Small-holder Farmers in Central Lombok, Indonesia Dahlanuddin, Dahlanuddin; Yulianto, TB; Priyanti, A; Poppi, DP; Quigley, SP
ANIMAL PRODUCTION Vol 14, No 3 (2012): September
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.893 KB)

Abstract

Abstract. One of the constraints for improving productivity of Bali cattle in west Nusa Tenggara Province is the low growth rate of weaned calves. Results of on-station experiments showed that Sesbania grandiflora (sesbania) supplementation can significantly increase live weight gain of weaned calves. The objective of this experiment was to investigate whether sesbania supplementation can increase live weight gain of weaned calves and improve farmer income. This experiment was carried out in Tandek, Labulia Village (treatment village) and in Kelebuh and Sukaraja villages (control villages) central Lombok District from April to October 2008. A total of 21 calves (9 males and 12 females) aged 237±7 days with initial live weight of 122.3±4.5 kg were monitored in Kelebuh and Sukaraja villages (control villages). During the same period, 25 calves (13 males and 12 females) aged 237±6 days with initial weight of  108.8±4.1 kg were monitored in Tandek Village (treatment village) and fed fresh sesbania at 1% dry matter of live weight. To ensure that sesbania was fed at the recommended level, regular weighing of sesbania offered by each farmer was conducted 2-3 times per week. All calves were weighed every month to determine live weight gain. Farmers from the control villages and other villages were invited to a field day conducted in the treatment village at the end of the experiment. The results showed that sesbania supplementation significantly increased live weight gain (0.36±0.01 kg/day for calves in the treatment village compared to 0.22±0.01 kg/day for those in the control villages), increased body condition and health of the calves and improved farmer income. Weaning management and supplementation with sesbania was very easy to implement so most of the farmers participated in this study stated that they were willing to continue this feeding management.Keywords: Bali calves, growth, early weaning, Sesbania grandiflora, LombokAbstrak. Salah satu permasalahan untuk meningkatkan produktivitas sapi Bali di NTB adalah rendahnya tingkat pertumbuhan pedet lepas sapih. Hasil kajian di pusat penelitian menunjukkan bahwa suplementasi dengan pakan lokal seperti daun turi terbukti dapat meningkatkan pertambahan bobot badan pedet lepas sapih secara nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah suplementasi dengan daun turi pada peternakan skala kecil dapat mempercepat pertumbuhan pedet lepas sapih dan meningkatkan pendapatan peternak. Penelitian dilakukan di Dusun Tandek, desa Labulia Lombok Tengah (lokasi intervensi) dan di Desa Kelebuh dan Sukaraja Kecamatan Praya Tengah (lokasi kontrol), Kabupaten Lombok Tengah mulai bulan April sampai Oktober 2008. Sejumlah 21 ekor pedet (9 jantan dan 12 betina) yang berumur 237±7 hari dengan bobot badan awal 122,3±4,5 kg diamati di Desa Kelebuh dan Sukaraja (lokasi kontrol). Pada saat yang sama, 25 ekor pedet (13 jantan dan 12 betina) berumur 237±6 hari dengan bobot badan awal 108,8±4,1 kg diamati di Tandek (lokasi intervensi) dan diberikan pakan tambahan berupa daun turi (sekitar 1% BK dari bobot badannya). Untuk memastikan jumlah daun turi diberikan sesuai dengan rekomendasi, dilakukan penimbangan daun turi yang diberikan secara acak dua sampai 3 kali seminggu. Penimbangan bobot badan dilakukan setiap bulan dan pada akhir penelitian dilakukan temu lapang dengan mengundang peternak dari lokasi kontrol dan lokasi lainnya di Lombok Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyapihan dan suplementasi daun turi secara nyata meningkatkan pertambahan bobot badan lepas sapih (0,36±0,01 kg/hari pada kelompok intervensi dibandingkan dengan 0,22±0,01 kg/hari pada lokasi kontrol), meningkatkan kondisi dan kesehatan pedet dan meningkatkan keuntungan peternak. Manajemen penyapihan dan suplementasi dengan daun turi sangat mudah dilakukan sehingga sebagian besar peternak yang berpartisipasi dalam temu lapang menyatakan bersedia menerapkannya.Kata kunci : Sapi Bali, pertumbuhan, penyapihan, Sesbania grandiflora, Lombok Dahlanuddin et al/Animal Production 14(3):173-179, September 2012