Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif perilaku menyimpang siswa dan pola pengendaliannya di SMAN 4 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara dan dokumentasi. Lalu data dianalisis menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk dan motif perilaku menyimpang serta pola pengendaliannya pada siswa di SMAN 4 Mataram. Adapun bentuk perilaku menyimpang siswa yaitu: 1) perilaku menyimpang ringan, diantaranya terlambat masuk sekolah, tidak menggunakan sepatu sesuai aturan; 2) perilaku menyimpang sedang, diantaranya bolos, berada diluar kelas saat kbm; 3) perilaku menyimpang berat, diantaranya mencuri; 4) perilaku menyimpang primer, diantaranya tidak memakai atribut sekolah lengkap; 5) perilaku menyimpang sekunder, diantaranya memalsukan surat izin; 6) perilaku menyimpang individual diantaranya mengeluarkan baju; dan 7) penyimpangan kolektif diantaranya berkelahi. Kemudian motif perilaku menyimpang siswa, yaitu: 1) motif biogenetis yang diantaranya ditandai dengan: keluar kelas saat kbm karena sering merasa lapar saat belajar; dan 2) motif sosiogenetis yang diantaranya ditandai dengan: ingin menonjolkan diri, ingin mencari popularitas agar dianggap kuat dan hebat. Selain itu ditemukan pula pola pengendalian pada perilaku menyimpang siswa yaitu (1) pola pengendalian preventif antara lain: sosialisasi tata tertib sekolah kepada siswa pada masa orientasi siswa; (2) pola pengendalian represif antara lain: pemberian sanksi penyitaan sepatu siswa yang tidak sesuai aturan; (3) pola pengendalian kuratif antara lain: pengembalian siswa pada orangtuayang telah mencapai poin pelanggaran; dan (4) pola pengendalian persuasif antara lain: gambar poster himbauan mentaati tatib.