Telegram adalah ebuah aplikasi layanan pesan instan multiplatform berbasis cloud yang bersifat gratis dan nirlabadan mampu bersaing dengan aplikasi whatsapp (WA). Telegram mampu meningkatkan berbagai fitur yang belum dikembangkan WA dari berbagai posisi. Diantarnya pengiriman file besar yang mampu dikirim melalui telegram. Fitur ini tentunya dapat mempermudah pertukaran informasi maupun data. Telegram juga memberikan celah keamanan yang melibatkan kedua device yakni smartphone dan computer. Penanganan tindak kejahatan yang melibatkan piranti digital perlu ditekan sehingga dapat membantu proses peradilan akan efek yang ditimbulkanya. INvestigasi forensic digital turut berperan serta terhadap penindakan penyalahgunaan fitur layanan pesan instan telegram diantaranya Langkah investigasi penanganan kasus penyadapan percakapan telegram melalui serangkaian tahapan baku sesuai proses dan prosedur forensika digital. Eksplorasi barang bukti (Digital evidence) percakapan telegram akan menjadi acuan akan tindak kejahatan penyadapan telekomunikasi yang selanjutnya akan dilakukan report investigation forensics yang melibatkan barang bukti smartphone dan computer korban. Mobile Forensic Analysis dan Investigation pada smartphone Android dan aplikasi ganda berbasis web browser. Database QR Code membutuhkan autentikasi terhadap smartphone hanya sekali setiap saat login pertama kali sehingga dibutuhkan kewaspadaan penggunanya seperti penggunaan pattern lock pada smartphone dan login user password pada komputer penggunanya. Proses akuisisi langsung terhadap smartphone korban dan analisis web browser pada komputer.