Kurnia Akbar hariyanto
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN SAMPAH DI LAHAN MIRING AKIBAT PENGARUH AIR HUJAN DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS (Studi Kasus TPA Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur) Kurnia Akbar hariyanto; Arief Rachmansyah; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan pertumbuhan penduduk sangat berdampak terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA), semakin banyak sampah yang dihasilkan akan membuat penumpukan sampah menjadi semakin tinggi sehingga TPA mengalami overload. Salah satu penyebab terjadinya longsoran sampah adalah curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah kelongsoran dan untuk memaksimalkan kapasitas TPA, penelitian ini menggunakan analisis stabilitas timbunan sampah guna memeriksa keamanan dari lereng akibat tumpukan sampah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengidentifikasi stabilitas timbunan sampah pada saat kondisi kering maupun kondisis basah dengan perkuatan geotekstil dan pada ketinggian berapa timbunan sampah akan longsor. Lokasi penelitian yang digunakan yaitu TPA Mrican Kabupaten Ponorogo pada bulan Maret 2022. Data yang digunakan bersumber dari Data Primer berdasarkan penelitian terdahulu sebagai data parameter sampah dan geotekstil, dan Data Sekunder berdasarkan pengumpulan data atau informasi pada jurnal-jurnal terkait. Penelitian ini akan menganalisis stabilitas lereng sampah pada potongan melintang B-B’ dan potongan melintang C-C’ menggunakan program plaxis. Dari penelitian yang telah dilakukan, pada ketinggian awal nilai faktor keamanan timbunan sampah potongan melintang B-B’ saat kondisi kering sebesar 1,606 dan saat kondisi basah 1,392. Dengan kenaikan setiap 2 meter, kelongsoran terjadi pada ketinggian 32 meter saat kondisi kering dan 24 meter saat kondisi basah. Sedang nilai faktor keamanan potongan melintang C-C’ pada ketinggian awal sebesar 1,660 saat kondisi kering dan 1,349 saat kondisi basah. Pada ketinggian maksimum 25,3 meter timbunan tidak mengalami kelongsoran dan didapatkan nilai faktor keamanan 1,123 saat kondisi kering. Kelongsoran terjadi pada ketinggian 22 meter saat kondisi basah. Berdasarkann hasil analisis, ketinggian timbunan sampah yang disarankan pada potongan melintang B-B’ 14 meter dan potongan melintang C-C’ 10 meter dikarenakan lereng timbunan sampah berada pada kondisi aman. Kata kunci: analisis stabilitas lereng, faktor keamanan, geotekstil, timbunan sampah dalam kondisi kering dan basah, longsor.