This Author published in this journals
All Journal Jurnal Orasi
Nova Siti Umaya
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMODIFIKASI PESAN DAKWAH: ANALISIS WACANA KRITIS DALAM IKLAN DUTA PELAJAR RABBANI Nova Siti Umaya; Akhmad Rifa'i
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 14, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v14i1.13371

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mengkomodifikasikan agama menjadi keuntungan yang bernilai material. Iklan fashion muslim yang beredar di media sosial menjadi contoh bentuk komodifikasi agama. Artikel ini akan membahas komodifikasi pesan dakwah dalam iklan Rabbani, edisi Duta Pelajar Rabbani (DPR) 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Sara Mills. Studi ini berusaha menyajikan gambaran lengkap mengenai komodifikasi pesan dakwah pada iklan dan memberikan penjelasan mengenai posisi subjek dan objek dalam iklan di media. Berdasarkan hasil analisis, pesan dakwah yang dikomoditi berkaitan dengan anjuran menerapkan identitas, nilai dan kakarter Rabbani, di antaranya menutup aurat dengan pakaian panjang (jilbab) dan kerudung serta mampu membaca Al-Quran agar menjadi teladan bagi pelajar lainnya dalam mencerminakn nilai-nilai rabbani. Namun disamping itu, menurut Sara Mills terjadi marjinalisasi sebagian kelompok dalam hal ini kaum perempuan sebagai objek pada teks iklan dan audiens yang tidak dapat memenuhi standar kecantikan yang diciptakan media iklan. Sehingga mereka tidak memiliki banyak ruang untuk bereksplorasi dan berekspresi di media, khususnya media sosial. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting untuk memahami bagaimana media digunakan sebagai alat komodifikasi agama yang lumrah dilakukan namun disisi lain sebagai jurang pemisah antara perempuan rupawan dan tidak. Sehingga dapat diadakan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai persoalan di atas.