Delima (Punica granatum L.) merupakan salah satu spesies tanaman anggota dari suku Lythraceae yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai tanaman obat. Perbanyakan Delima menjadi sulit dikarenakan kulit bijinya yang keras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemaparan dan kuat medan elektromagnetik terhadap permatahan dormansi benih Delima Merah (Punica granatum L.). Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan desain rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 16 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi 2 faktor yakni lama pemaparan medan elektromagnetik (0 menit, 30 menit, 60 menit dan 120 menit) dan kuat medan elektromagnetik (0 mT, 1,5 mT, dan 2 mT). Analisis data menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5% apabila terdapat pengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, kemudian menggunakan analisis regresi korelasi untuk mengetahui hasil optimun setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata lama pemaparan dan kuat medan medan elektromagnetik terhadap variabel perkecambahan. Perlakuan terbaik yang didapatkan dalam penelitian ini adalah lama pemaparan 60 menit dan kuat medan 1,5 mT yang menghasilkan perkecambahan terbaik. Hasil analisis regresi korelasi menunjukkan lama pemaparan 76,75 menit dan kuat medan 1,29 mT sebagai perlakuan optimum untuk meningkatkan persentase perkecambahan. Lama pemaparan 63,27 menit dan kuat medan 1,24 mT optimum untuk mempercepat waktu berkecambah. Lama pemaparan 74,31 dan kuat medan 1,61 mT optimum untuk meningkatkan tinggi tanaman. Lama pemaparan 745,46 menit dan kuat medan 1,71 mT optimum untuk meningkatkan panjang akar. Lama pemaparan 58,11 menit dan kuat medan 1,49 mT optimum meningkatkan jumlah daun.