Ade Tika Herawati
Bhakti Kencana University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGUATAN PERAN KELUARGA DALAM DETEKSI DINI STROKE DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FAST DAN SKJ: Kata kunci — FAST Scale, Penyakit Kardiovaskuler, SKJ, Stroke Sri Wulan Megawati; Ade Tika Herawati; Amelia Kandisa; Vina Juliana Anggraeni; Supriyatni Kartadarma
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v8i2.3714

Abstract

Penyakit kardiovaskular masih menjadi masalah kesehatan global di dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut dapat meningkatkan angka kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi. Berdasarkan survey di Komplek Cibiru Asri selama bulan Oktober 2022 ada 12 kematian warga laki-laki karena stroke dan serangan jantung. Hasil wawancara menunjukan 9 dari 12 menderita hipertensi, 3 tidak ada riwayat penyakit kronis lain tetapi tiba tiba jatuh dan tidak sadar. Anggota keluarga di rumah menyatakan tidak mengetahui penyebab meninggal karena terjadinya mendadak. Keluarga baru mengetahui masalah penyakitnya setelah dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan permasalahan tersebut maka solusi yang ditawarkan adalah Kegiatan penyuluhan tentang deteksi dini stroke dengan metode Face, Arm, Speech, Time (FAST) dan tingkat risiko penyakit kardiovaskular berdasarkan Skor Kardiovaskuler Jakarta (SKJ). Selain itu akan dilakukan pelatihan tentang pemeriksaan kesehatan dasar. Kontribusi mendasar dari kegiatan ini dalam pembangunan adalah peningkatan kemampuan masyarakat dalam deteksi dini stroke dan risiko penyakit kardiovaskular dengan peningkatan peran keluarga terutama ibu. Metode pelaksanaan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini melalui 4 (tiga) tahap yaitu (1) Persiapan, (2) Pelaksanan, (3) Evaluasi  dan (4) rencana tindak lanjut. Hasil menunjukan pengetahuan responden terkait pengetahuan saat pre test berada pada kategori cukup (70.00%), sedangkan saat post test berada pada kategori baik (86.67%). Keterampilan peemriksaan kesehatan dasar saat pre test meunjukan tidak bisa (73.33%), sedangkan setelah post test adalah bisa (86.67%). Â