Lansia mengalami penurunan fungsi sistem musculoskeletal yang ditandai dengan adanya nyeri sendi. Nyeri sendi merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidaknyaman. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat nyeri sendi pada lansia di posyandulansia Desa Kerep Kidul Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakandesain Deskriptif, yang dilakukan di posyandu lansia Desa Kerep Kidul Kecamatan BagorKabupaten Nganjuk. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berkunjung danmelakukan pemeriksaan di posyandu lansia Desa Kerep Kidul Kecamatan Bagor KabupatenNganjuk sebanyak 66 orang. Sampel sebanyak 64 responden dengan teknik samplingpurposive sampling. Variabel penelitian ini yaitu tingkat nyeri sendi pada lansia. Instrumenpenelitian menggunakan lembar wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dari64 responden sebagian kecil tidak nyeri sebanyak 7 responden (10,9%), hampir setengahnyamemiliki nyeri ringan sebanyak 23 responden (35,9%), hampir setengahnya memiliki nyerisedang sebanyak 28 responden (43,8%), sebagian kecil memiliki nyeri berat sebanyak 6responden (9,4%). Berdasarkan hasil penelitian ini tingkat nyeri sendi pada lansia hampirsetengahnya pada tingkat sedang, hasil ini menurut peneliti dipengaruhi oleh jenis kelamin danusia responden. Jenis kelamin dan usia dapat berpengaruh terhadap kondisi seseorang. Hal inidikarenakan jenis kelamin dan usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat nyerisendi, di desa kerep kidul pada usia 60-74 kebanyakan mengalami nyeri sendi dengan kategorisedang. Pada wanita usia tersebut dikarenakan mengalami pengurangan hormone estrogenyang signifikan.