Manajemen Pengasuhan diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam usaha para anggota organisasi pengasuhan, pola asuh, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, informan dalan penelitian ini kepala pengasuhan santri, divisi terkait, kepala asrama, dan pengurus santri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Manajemen yang dilakukan Departemen Pengasuhan Santri sudah hampir optimal dari segi perencanaan terdapat pembentukan list program satu tahun yang dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan santri di pesantren, pengorganisasian akan dibentuk struktur organisasi sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang sesuai dengan keahlian, pelaksanaan visi misi yang sama dengan apa yang diemban oleh pesantren yaitu Imama (Iman, Muttaqin, ‘alim, Mubalig, ‘Amil), evaluasi antar divisi-divisi dilakukan seminggu sekali pada hari rabu, adapun kontroling dilakukan dengan plan of control atau mempunyai tahapan dari divisi asatidz sampai ke santri itu sendiri. Evaluasi besar-besaran dilakukan setiap satu tahun sekali berupa laporan umum pertanggung jawaban, 2) Rincian program kegiatan antara lain: Kewajiban sholat fardhu berjamaah, anjuran berpuasa sunnah, Iqra’ dan Tajwid, program Ikatan Qori Darunnajah. Dalam rincian kegiatan dan program juga diberlakukan reward sebagai apresiasi terhadap santri yang disiplin dan juga punishment sebagai konsekuensi terhadap santri yang melanggar sesuai ketentuan yang diatur dalam tata tertib pesantren.