Rosi Lawarni
Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Status Gizi dan Mobilisasi Dini Terhadap Involusi Uteri Yizri Novfrida; Rosi Lawarni; Rangga Pusmaika
Indonesian Health Issue Vol. 2 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : PublisihingId

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v2i2.42

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Segera setelah persalinan, berat rahim sekitar 1000 gram dan selanjutnya mengalami masa proteolitik, sehingga otot rahim menjadi kecil ke bentuknya semula. Pada beberapa keadaan, terjadinya proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilannya terlambat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan status gizi dan mobilisasi dini terhadap involusi uteri pada ibu nifas di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan chi square. Sampel penelitian ini menggunakan accidental sampling yang berjumlah  38 responden. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat.  Hasil: Responden dengan status gizi normal mengalami involusi uteri normal sebesar 81,8% dengan nilai P 0,084 ≥ alpha (0,05) berarti tidak adanya hubungan antara status gizi dengan involusi uteri pada ibu nifas. Responden dengan mobilisasi dini baik mengalami involusi uteri normal sebesar 88% dengan nilai P 0,001 ≤ alpha (0,05) berarti adanya hubungan antara mobilisasi dini dengan involusi uteri pada ibu nifas. Kesimpulan: Mobilisasi dini sangatlah penting untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina (lochea) serta sebagai upaya mempercepat involusi uteri pada ibu nifas. Background: Immediately after delivery, the uterus weighs about 1000 grams and then undergoes a proteolytic period, so that the uterine muscles become small to their original shape. In some circumstances, the uterine involution process does not work as it should, so that the reduction process is delayed. Purpose: This study aims to determine the relationship between nutritional status and early mobilization on uterine involution in postpartum women at the Sepatan Health Center, Tangerang Regency. Methods: This research is analytic in nature with a cross-sectional approach using chi square. The sample used accidental sampling which amounted to 38 respondents. This study uses univariate and bivariate analysis. Results: Respondents with normal nutritional status experienced normal uterine involution of 81.8% with P-value of 0.084 ≥ alpha (0.05) meaning that there was no relationship between nutritional status and uterine involution in postpartum women. Respondents with good early mobilization experienced normal uterine involution of 88% with P-value of 0.001 ≤ alpha (0.05) meaning that there was a relationship between early mobilization and uterine involution in postpartum mothers. Conclusion: Early mobilization is very important to improve blood circulation and expel vaginal discharge (lochea) and as an effort to accelerate uterine involution in postpartum women. Â