Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN KERENTANAN PESISIR UNTUK BUDIDAYA LAUT DI PULAU DULLAH, KOTA TUAL Henny Fitrinawati
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.715 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.118

Abstract

ABSTRAK Perikanan budidaya menyediakan lebih dari setengah dari pasokan makanan laut di dunia dengan pasokan ikan per kapita dunia mencapai rekor pada tahun 2014 yaitu 20 kg. Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya terbesar di dunia yakni 67,7 juta ton per tahun. Jika ditinjau dari ketersediaan air tawar yang semakin berkurang, sebagaian besar pertumbuhan perikanan budidaya akan berlangsung dalam air laut. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan di wilayah pesisir Pulau Dullah, Kota Tual melalui pendekatan spasial. Penelitian dilakukan di Teluk Luv (Pulau Dullah bagian selatan) dan Teluk Divur (Pulau Dullah bagian utara) yang merupakan bagian dari Kecamatan Dullah Utara.Penentuan kerentanan pesisir teluk dilakukan untuk mengetahui nilai indeks kerentanan pesisir teluk menggunakan modifikasi konsep kerentanan pesisir Gornitz dan White(1992). Metode penelitian kerentanan pesisir teluk menggunakan pendekatan spasial dengan berdasarkan pada kondisi fisik pesisir telukyaitu geomorfologi, perubahan garis pantai, elevasi, kenaikan muka laut relatif, tunggang pasang maksimal dan tinggi gelombang. Indeks kerentanan pesisir teluk dibagi ke dalam tigakelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penilaian secara kuantitatif terhadap kerentanan pesisir dilakukan melalui scoring. Luaran penelitian ini adalah berupa peta kerentanan wilayah pesisir Pulau Dullah. Teluk Divur dan Teluk Luv memiliki perairan yang masuk kedalam kategori tidak rentan hingga rentan sedang dengan nilai indeks kerentanan berkisar 0,00-19,37. Posisi mulut teluk memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dari teluk bagian dalam.
Peningkatan Produktivitas Budidaya Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung dengan Pemberian Moist pellet Henny Fitrinawati; Diana Yulanda Syahailatua; Fadli Jamlean; Dani Ohoiwutun; Royke Betaubun
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v4i1.294

Abstract

Fish farming activities are the main contributor to the fisheries sector in the coming period by observing the declining trend of marine catches in Maluku. The most widely cultivated fish commodity in Tual City is grouper. PKM partners are grouper cultivators in floating net cages (KJA). During the grouper rearing process, the feed used is trash fish feed from daily catches in nature with the nutritional composition of trash fish being unstable because it depends on the type of fish caught. This is a problem because the availability of feed and feed nutrition is very important for increasing grouper productivity. The stages of the activities carried out, namely socialization, training in making moist pellets, training in handling pests and diseases of fish and monitoring evaluation. From the results of making moist pellets it turns out to be effective enough to be given to groupers. The process of making moist pellets is quite easy by paying attention to the order of weighing the ingredients from the small to the large number of scales. The resulting moist pellets are in a round shape and are adapted to the mouth openings of the groupers that are reared. The behavior of the groupers that were given the moist pellets wanted to eat and was quite responsive because the texture of the moist pellets was soft, the fish had a characteristic odor and was mushy and given until the groupers were full.
Performa Pertumbuhan Kakap Putih (Lates Calcarifer) dalam Karamba Jaring Apung, Tual, Maluku Henny Fitrinawati; Endang Sri Utami
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 2 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laut Maluku memiliki potensi sumberdaya perikanan tinggi dan menjadi pusat perikanan terbesar di Indonesia. Tahun 2009 – 2010 perikanan tangkap menurun karena munculnya konflik sosial dan tingginya tekanan penangkapan. Budidaya kakap putih dengan sistem KJA merupakan alternatif perikanan yang bersifat lestari sehingga diharapkan dapat menjaga kestabilan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat. Kakap putih merupakan salah satu spesies unggulan dengan tingkat pertumbuhan yang relatif cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa pertumbuhan kakap putih (Lates calcarifer) yang dibudidayakan dalam KJA di perairan Laut Maluku sehingga diharapkan dapat menjadi bagian dari rujukan dalam pengelolaan budidaya ikan kakap putih. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober – Januari 2022 di UPTD BBL, Kota Tual. Parameter dalam penelitian ini diantaranya adalah SR, SGR dan kualitas air. Analisis untuk melihat keterkaitan hubungan antara kualitas air dengan performa pertumbuhan menggunakan RLB (α=0,05). Hasil penelitian menjelaskan bahwa performa pertumbuhan ikan kakap putih yang dibudidayakan dalam KJA cukup baik (SR=100%; SGR 1.06 ± 0.73 %). Secara simultan parameter kualitas air mempengaruhi pertambahan bobot ikan dengan signifikansi 0,04 dan keterikatan hubungan sebesar 72,8 %. Salinitas merupakan parameter kualitas air yang memberikan pengaruh terhadap bobot ikan dengan nilai signifikansi 0,037. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas osmoregulasi yang membutuhkan energi besar sehingga porsi untuk pertumbuhan akan menurun. Kata Kunci: kakap putih, performa pertumbuhan, budidaya, Maluku