Latar belakang: Nyeri merupakan masalah keperawatan yang seringkali merupakan alasan utama seseorang melakukan perawatan, salah satunya dialami oleh hampir seluruh pasien dengan massa paru. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi nyeri tersebut, terutama nyeri kronis yang sifatnya cenderung lebih lama. Salah satu Upaya intervensi yang dilakukan adalah dengan terapi guided imagery. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas nyeri pada pasien massa paru sebelum dan sesudah pemberian terapi guided imagery. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling, dengan jumah 29 responden pasien suspek massa paru di Rumah Sakit Paru Respira. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi tingkat nyeri dengan menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS). Data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon matched-paired signed test. Hasil: Mayoritas tingkat nyeri sebelum diberikan terapi guided imagery adalah “nyeri sedang†sebanyak sebanyak 17 orang (53,3%). Sedangkan mayoritas tingkat nyeri sesudah diberikan terapi guided imagery adalah “nyeri ringan†sebanyak sebanyak 25 orang (78,2%). Kesimpulan: Ada pengaruh terapi guided imagery terhadap tingat nyeri pasien kronis di RS Respira Yogyakarta dengan nilai p value = 0,000