Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DEIKSIS PADA NOVEL SI ANAK CAHAYA KARYA TERE LIYE Goziyah, Goziyah -; Kholilah, Firly Deliana; Fauziah, Anita
Lateralisasi Vol 8, No 1 (2020): Lateralisasi
Publisher : Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v8i1.814

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan deiksis pada novel Si Anak Cahaya karya Tere Liye. Selain itu penelitian ini juga akan menunjukan penggunaan deiksis beserta rujukannya dalam novel Si Anak Cahaya karya Tere Liye. Metode yang digunakan peniliti yaitu pendekatan kualitatif, dengan metode analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Si Anak Cahaya karya Tere Liye. Hasil dari penelitian ini ditemukan penggunaan deiksi persona, deiksis waktu, deiksi tempat, dan deiksis penunjuk. Deiksis persona yang ditemuakan pada novel tersebut ada tujuh deiksis, deiksis waktu yang ditemukan ada enam deiksis, deiksis tempat yang ditemukan ada tujuh, dan deiksis penunjuk yang ditemukan ada enam. Penggunaan deiksis persona mendominasi dalam novel Si Anak Cahaya karya Tere LiyeKata kunci: deiksis, novel, pragmatik
IMPLIKASI EDUKATIF KISAH NABI MUSA DAN NABI KHIDIR DALAM QS. AL-KAHFI/18: 60-82 Fauziah, Anita; Rizal, Ahmad Syamsu
TARBAWY : Indonesian Journal of Islamic Education Vol 6, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.019 KB) | DOI: 10.17509/t.v6i1.19467

Abstract

Abstract. This study examines the story of the Prophet Musa and the Prophet Khidr in the QS. Al-Kahf / 18: 60-82 and its implications for the concept of Islamic education. In this research, the researchers refer to five authoritative Qur’anic interpretations (tafseer), namely Al-Misbah, Fi Zilal al-Qur'an, Ibn Kathir, Al-Maragi, and Al-Aisar. The approach used in this study is a qualitative approach, and procedurally this study uses the muqaran (comparison) method, with literature study techniques in data collection. The findings show that the educational implications of the story of Moses and the Prophet Khidr in the QS. Al-Kahf /18: 60-82 dealing with components of Islamic education, are: (1) educational objectives: moral development; (2) the character of educators: patient, wise, sincere, familiar with student competencies, knowledgeable, well-mastered, forgiving, and resolute; (3) students’ character: patient, obedient, have a strong determination, polite, and respect towards the teacher; (4) material: creed and morals; (5) methods: uswah hasanah and tajribi; and (6) media: teacher ‘s attitudes and strategies. Abstrak. Penelitian ini mengkaji kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir  dalam QS. Al-Kahfi/18: 60-82 dan implikasinya terhadap konsep pendidikan Islam. Pada penelitian ini, peneliti merujuk kepada lima tafsir mu’tabarah, yaitu Tafsir Al-Misbah, Tafsir Fi Zilal al-Qur’an, Tafsir Ibn Katsir, Tafsir Al-Maragi, dan Tafsir Al-Aisar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan secara prosedural penelitian ini menggunakan metode muqaran (perbandingan), dengan teknik studi pustaka dalam pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa implikasi edukatif kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir  dalam QS. Al-Kahfi/18: 60-82 yang meliputi komponen-komponen pendidikan Islam, yakni (1) tujuan pendidikan: pembinaan akhlak; (2) karakter pendidik: sabar, bijaksana, ikhlas, mengenal kompetensi murid, berpengetahuan luas, menguasai materi dengan baik, pemaaf, dan tegas; (3) karakter peserta didik: sabar, patuh, mempunyai tekad yang kuat, sopan, dan rendah diri terhadap guru; (4) materi: akidah dan akhlak; (5) metode: uswah hasanah dan tajribi; dan (6) media: sikap dan strategi guru.