Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN ABON DAN LABEL KEMASAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA DI DESA MOLA SELATAN KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Mukmin M. Bakar; Haris Setiawan; Bion M Afdal; Wahdania; Usdin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 02 Maret (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Mola Selatan merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagian besar lahannya adalah tanah gersang sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Maka selain bercocok tanam, warga juga menangkap ikan tuna. Pada saat musim ikan tuna, warga menjual ikan tanpa diolah sehingga harga jualnya cenderung rendah. Untuk meningkatkan pendapatan mereka, diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah ikan dengan mengolahnya menjadi abon ikan. Untuk menjual produk harus dikemas dengan baik agar mudah dikenali dan digunakan. Masyarakat Desa Mola Selatan belum mengetahui potensi ekonomi lainnya yang bisa didapatkan dari pengolahan dan pengemasan produk hasil tangkap ikan. Perlu diberikannya pelatihan berupa cara pengolahan dan pengemasan produk hasil tangkapan ikan. Salah satunya adalah dengan mengolah ikan menjadi abon ikan. Perlu identitas visual dari produk olahan ikan tersebut, agar produk tersebut dapat dikenali darimana asalnya. Pada label tersebut juga terdapat keterangan gizi dan bahan dari produk olahan ikan. Berdasarkan latar belakang tersebut, pemberdayaan yang diberikan kepada masyarakat di Desa Mola Selatan Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi pelatihan pembuatan abon ikan dan pembuatan label kemasan. Tujuan dari pemberdayaan ini tidak hanya untuk membuat makanan lebih tahan lama, tetapi juga untuk memberikan identitas visual bagi produk makanan olahan Desa Mola Selatan.
PENGARUH JARAK TANAM PADA METODE LONGLINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RENDEMEN RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) PADA PETANI RUMPUT LAUT DI SELAT PULAU KAPOTA KABUPATEN WAKATOBI Mukmin M. Bakar; Haris Setiawan; Bion M Afdal; Wahdania; Usdin
Jurnal Multidisipliner Kapalamada Vol. 1 No. 01 Maret (2022): JURNAL MULTIDISIPLINER KAPALAMADA
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilakukan perlakuan dengan membedakan Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Beberapa refrensi budidaya rumput laut menganjurkan jarak tanam yang diterapkan adalah 20 cm. Namun, jarak tersebut diduga terlalu lebar karena ukuran bibit rumput laut Eucheuma cottonii hasil kultur jaringan lebih kecil (50 g) dari ukuran benih konvensional (100 g). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 3peralakuan, yaitu P0 dengan jarak 25 cm sebagai perlakuan kontrol, P1 dengan jarak 20 cm, P2 dengan jarak 15 cm dengan masing-masing 3 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau analysis of variance (ANOVA) dengan menggunakan Statistical Package for the Sosial Sciences Versi 21 pada taraf nyata 5% dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian pertumbuhan mutlak paling tinggi didapatkan pada perlakuan P2 dengan nilai rata-rata 155,38 g, laju pertumbuhan spesifik paling tinggi terdapat pada perlakuan P3 dengan nilai rata-rata 2,01%/hari, dan nilai rendemen karaginan menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Pengamatan rendemen karaginan pada Eucheuma cottonii menunjukkan hasil berurutan pada masing-masing perlakuan yaitu kontrol sebesar 9,43%, P1 dan P2 sebesar 10.22%, dan P3 sebesar 10.01%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Jarak Tanam Pada Metode Longline Terhadap Pertumbuhan Dan Rendemen Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Petani Rumput Laut Di Selat Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Dengan jarak tanam terbaik dalam penelitian ini adalah P2 (25 cm).