Pekerjaan yang melibatkan bidang jasa, seperti polisi, perawat, guru, sales, maupun pekerjaan lain yang membutuhkan pelayanan, rentan terhadap ketegangan sehingga menimbulkan stres dalam waktu yang lama dan terjadi burnout. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah mengidentifikasi resiliensi dapat menjadi variabel mediator pada pengaruh stres kerja terhadap burnout yang terjadi pada dosen dan tenaga kependidikan. Subjek yang dipilih untuk riset ini merupakan dosen serta tenaga akademik di Universitas X pada sampel sejumlah 152 orang. Metode untuk melakukan penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuisioner Perceived Stress Scale-10 (PSS-10), Maslach Burnout Inventory (MBI) dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) versi Cina yang dimodifikasi oleh Yu & Zhang. Hasil dari penelitian ini yaitu variabel stres kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel burnout dibuktikan dari nilai p < 0.001, dengan nilai pengaruh sebesar 31,3%. Selain itu resiliensi terbukti dapat menjadi variabel mediator pada pengaruh stres kerja terhadap burnout dengan p = 0.006 (p < 0.050), dengan nilai pengaruh stres kerja terhadap burnout setelah di mediasi oleh variabel resiliensi menjadi 19,1%. Untuk peneliti selanjutnya hendaklah melanjutkan penelitian ini dengan mencari tahu variabel lain yang memedisi pengaruh stres terhadap burnout, memperbanyak variasi dari sampel serta memperhatikan keberagaman sampel.