Ocky Mulya Somantri
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perencanaan dan evaluasi program perencanaan keluarga di masa wabah covid-19 Ocky Mulya Somantri
Journal of Gender Equality Disability Social Inclusion and Children Vol. 1 No. 1: (July) 2023
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/jgedsic.v1i1.2023.240

Abstract

Wabah COVID-19 telah memiliki dampak substansial pada program Perencanaan Keluarga, yang sampai saat ini telah bergantung pada kegiatan pribadi untuk mendekati, berkonsultasi, dan menyediakan layanan kontrasepsi. Karena akses terbatas ke layanan fasilitas kesehatan selama pandemi, yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan prematur, lebih sedikit orang berpartisipasi dalam inisiatif perencanaan keluarga dan menggunakan kontrasepsi. Ini menempatkan Indonesia pada risiko peningkatan jumlah kehamilan yang tidak direncanakan dan ledakan populasi, yang akan meningkatkan angka kematian saat melahirkan dan menghalangi upaya untuk mengamankan masa depan Indonesia di era ekstra demografis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bagaimana program perencanaan keluarga diatur dan dievaluasi selama wabah COVID-19. Teknik yang digunakan adalah ulasan literatur dengan data sekunder. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa program perencanaan keluarga, yang diterapkan selama pandemi, telah menerapkan rencana berdasarkan signifikansi masalah saat ini dengan mengalihkan dana, mengeluarkan pedoman untuk layanan rencana keluarga selama pandemik, dan memaksimalkan peran penasihat perencana keluarga untuk membantu layanan. Selain itu, pengawasan dan pemantauan terus dilakukan. Dukungan diperlukan dalam memfasilitasi layanan perencanaan keluarga dengan menyediakan perangkat kontrasepsi dan protokol kesehatan lengkap PPE secara merata, meningkatkan keterlibatan kader dan pemimpin masyarakat, untuk daerah yang belum memiliki kemudahan akses ke layanan melalui perangkat elektronik dan belum menemukan vaksin yang benar-benar aman untuk wanita hamil dan menyusui.