Arin Mantara Anggawirya
Universitas Musamus, Merauke

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembinaan Anak-Anak Marind-Papua Putus Sekolah Belajar Bahasa Inggris Melalui Kursus Intensif Guna Membangun Budaya Literasi Berbasis Kearifan Lokal Di Kampung Matara, Distrik Semangga Merauke-Papua Marnina; Zem Santo; Arin Mantara Anggawirya
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v1i1.119

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian pengembangan desa mitra ini bertujuan memberikan motivasi tentang manfaat pendidikan sesungguhnya dan memberikan pemahaman kepada anak-anak Marind-Papua tentang pentingnya belajar bahasa Inggris sejak dini yang merupakan modal awal menatap era pasar global dan dapat digunakan bila kelak melamar pekerjaan seperti di perusahaan asing, hotel, kantor Pemda, dan RRI. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah kampung (School of Eco-Involvement) yang berada di Kampung Matara, Distrik Semangga Merauke. Lamanya adalah 2 kali seminggu, yaitu sabtu dan minggu selama 3 bulan melalui penerapan teori dan praktik dengan total jumlah peserta 30 orang. Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk workshop, pelatihan dan pendampingan, sedangkan metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah; (1) memberikan buku pegangan yang di gunakan pada saat kegiatan yang berisi materi materi yang akan dipelajari; (2) pemberian materi yaitu memberikan materi dasar yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga dapat membantu anak-anak dalam menumbuhkan kemampuan belajar bahasa Inggris hingga mereka paham; (3) memberikan latihan dengan cara menjelaskan dan menerangkan materi setelah itu membuat pertanyaan mengenai vocabulary yang sudah di jelaskan. Hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah;1) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman anak-anak asli Papua putus sekolah tentang pentingnya belajar bahasa Inggris, dan dapat digunakan di dunia kerja; 2) Meningkatnya keterampilan menulis dan membaca bahasa Inggris anak-anak asli Papua putus sekolah. 3) berfungsinya sekolah kampung (School of Eco-Involvement) bagi anak-anak Marind Papua putus sekolah secara berkelanjutan dan terstruktur.