Dadan Yogaswara, SKM,MKM
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 Dadan Yogaswara, SKM,MKM
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.26

Abstract

Jumlah balita yang diperiksa dan didiagnosis terkena diare pada bulan JanuariFebuari 2012 yaitu 70 orang. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kejadian diare di puskesmas Cihideung adalah faktor lingkungan yang mencakup keberadaan jamban, dimana masih banyak balita yang menggunakan sarana pemandian umum. Faktor lain yang dapat meningkatkan kejadian diare adalah pendapatan orang tua dan status gizi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita di Wilayah Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya tahun 2012 Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang berada di wilayah kerja puskesmas Cihideung tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang berada di wilayah kerja puskesmas Cihideung dan diperiksa di puskesmas Cihideung pada bulan Mei 2012. analis yang digunakan adalah Analisis univariat menghasilkan distribusi, frekuensi, dan proporsi dari berbagai karakteristik. Disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel yang diteliti maka digunakan analisis data dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil penelitian didapatkan responden yang menderita diare 18 balita dan tidak diare 45 balita. Status gizi di puskesmas Cihideung kota Tasikmalaya yang tergolong gizi lebih 2 balita, gizi baik 43 orang, gizi kurang 15 dan gizi buruk 3 balita. Mayoritas responden mempunyai pendapatan lebih dari UMR (66,7%) dan sebagian besar masyarakat mempunyai perilaku baik terhadap kesehatan (61,9%).Serta terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada balita,terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua dengan kejadian diare pada balita, terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku dengan kejadian diare pada balita. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi,pendapatan orang tua, serta perilaku dengan kejadian diare pada balita. Meningkatkan pendidikan kesehatan terutama tentang pengertian diare, penyebab, cara penularan, dan pencegahan kepada masyarakat, sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MASA PUBER DI SDN PENGADILAN KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Dadan Yogaswara, SKM,MKM
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 5 No. 1 (2014): Februari 2014
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v5i1.32

Abstract

Dibeberapa negara maju pubertas terjadi pada usia yang semakin dini, beberapa anak perempuan telah mengalami pubertas pada usia yang baru mencapai 7 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Pengadilan didapatkan banyak siswa yang mengalami pubertas dini, khususnya pada siswa kelas VI. Sebanyak 80 persen siswa kelas VI sudah mengalami perubahan pada tubuhnya, khususnya perubahan fisik yang tidak mereka sadari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang masa puber di SDN pengadilan Kota Tasikmalaya tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SDN Pengadilan sebanyak 34 orang, terdiri dari 17 orang putri dan 17 orang putra. Sampel dalam penelitian ini, diambil dengan total sampling yaitu Semua Siswa Kelas VI SDN Pengadilan sebanyak 34 orang. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner. Jenis pertanyaan adalah pertanyaan tertutup. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan remaja tentang pengertian masa puber sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 76,47%, tentang perubahan fisik masa puber sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 76,47% serta tentang perubahan psikologis masa puber sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 55,88% dan pengetahuan remaja tentang masa puber sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 58,82%. Rekomendasi penelitian adalah diharapkan penelitian ini dijadikan masukan dan bahan pertimbangan kepada institusi pendidikan untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang masa puber pada remaja secara benar dan tepat.