meti megawati
STIKes Respati Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dan Pola Menstruasi Remaja Putri MA Athoriyah Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 meti megawati
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 1 (2017): Februari 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i1.117

Abstract

Hasil studi pendahuluan diperoleh data sekunder dari laporan tahunan Program Kesehatan KeluargaDinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terjadi peningkatanangka kejadian anemia pada remaja putri. Data terakhir Tahun 2013,yaitu jumlah anemia tertinggisebanyak 24 orang (40%) dari 60 orang siswi, terdapat di Sekolah MA Athoriyah Cikatomas danSMA Serba Bakti Suryalaya Pagerageung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan polamakan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Athoriyah KecamatanCikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016. Manfaat penelitian ini berkontribusi dalamkeilmuan Gizi masyarakat dan Ilmu Perilaku dan menjadi dasar dalam penyusunan programperencanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode analitik, dan rancangan cross sectional.Populasi adalah seluruh siswi putri pada Athoriyah Cikatomas kelas X dan XI. Sampeldiambil dengan teknik Total Sampling, yaitu sebanyak 41 orang. Instumen menggunakankuesioner sebanyak 10 soal. Data diuji menggunakan analisis univariat dan bivariat denganuji Chi-Square.Hasil penelitian diperoleh hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia (p =0,005), nilai OR=17,600, artinya remaja putri dengan pola makan kurang baik memilikipeluang 17,6 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang polamakannya baik. Serta ada hubungan pola menstruasi dengan kejadian anemia (p=0,031),nilai OR= 7,733, artinya remaja putri dengan pola menstruasi beresiko memiliki peluang7,733 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang pola menstruasinyatidak beresiko.Diharapkan remaja putri memperbaiki perilaku hidup sehat, diantaranya: merubah polamakan yang sehat dan berkualitas, mencegah anemia pada saat terjadi menstruasi denganmengkonsumsi tablet tambah darah, dan mencari informasi terkait penanggulangan anemiauntuk mempersiapkan kesehatan reproduksinya menjelang pernikahan dan proses kehamilan.Adapun bagi sekolah dan tenaga kesehatan lebih intensif memberikan pendidikankesehatan/penyuluhan tentang gizi dan anemia kepada remaja putri, melakukanpemeriksaan rutin kadar Hb dan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan asam folat.