Slamet Rosyadi
Dosen Program Studi Magister Administrasi Publik, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UPAH MINIMUM KABUPATEN (UMK) DI KABUPATEN KEBUMEN Endah Wahjoe Widajati; Slamet Rosyadi; Wahyuningrat Wahyuningrat
Public Policy and Management Inquiry Vol 4 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2020.4.1.3216

Abstract

Penelitian ini tentang permasalahan implementasi UMK di Kabupaten Kebumen yang sangat komplek apabila dilihat dari formulasi kebijakan, proses kebijakan dan dampak kebijakan memunculkan beberapa masalah yang menyebabkan implementasi UMK sulit dilaksanakan. Dalam tulisan ini akan mengkaji implementasi Upah Minimum Kabupaten yang dipengaruhi perilaku hubungan antar organisasi pelaksana yaitu komitmen dan koordinasi dalam organisasi SPSI/PUK, perilaku implementor yaitu peran kontrol dan profesional dari pemerintah serta pengusaha dan perilaku kelompok sasaran Respon terhadap norma dan peraturan perburuhan, dan kepuasan kerja dari buruh. Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan kuesioner, wawancaradan dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik sampling digunakan adalah Proposional Cluster Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikant perilaku hubungan antara organisasi pelaksana terhadap Implementasi Upah Minimum Kabupaten dengan koefisien korelasi sebesar 0,690; kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan perilaku implementor terhadap implementasi Upah Minimum Kabupaten dengan koefisien korelasi sebesar 0,864; ketiga, terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh antara variabel perilaku kelompok sasaran terhadap implementasi Upah Minimum Kabupaten dengankoefisien korelasi sebesar 0,846; keempat, terdapat pengaruh positif dan signifikan perilaku kelompok sasaran dengan implementasi upah minimum kabupaten dengan kofisien korelasi sebesar 0,846; kelima, pengaruh bersama-sama perilaku hubungan antar organisasi pelaksana PUK/SPSI sebagai organisasi pekerja agar meningkatkan komitmen dan koordinasinya bersama variabel perilaku implementor dan perilaku kelompok sasaran terhadap Implementasi Upah Minimum kabupaten dengan koefisien korelasi sebesar 16.131.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PENDIDIKAN DASAR (Kajian Total Quality Management Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara) Yuniati Yuniati; Bambang Tri Harsanto; Slamet Rosyadi
Public Policy and Management Inquiry Vol 4 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ppmi.2020.4.1.3218

Abstract

Penelitian ini berjudul “Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar (Kajian Tentang Total Quality Management Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil ketercapaian SPM Pendidikan Dasar untuk SD di Kabupaten Banjarnegara yang masih tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya penelitian mengenai upaya pemerintah terhadap ketercapaian SPM DIKDAS yang dikaji menggunakan teori Total Quality Management Hensler dan Brunell. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Total Quality Management pada SPM Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat indikator SPM DIKDAS yang memenuhi kepuasan pelanggan dan terdapat indikator SPM DIKDAS yang belum memenuhi kepuasan pelanggan. Respek terhadap setiap orang ditunjukkan dengan memberikan kesempatan kepada internal dan eksternal untuk memberikan ide dan ikutserta mengambil keputusan. Manajemen berdasarkan fakta dilaksanakan dengan prioritasi kebutuhan pelanggan berdasarkan data-data yang jelas. Perbaikan berkesinambungan dilaksanakan dengan melakukan perencanaan pemenuhan SPM DIKDAS dan upaya penyempurnaan pelayanan pendidikan dasar.