Budiyanto
STIA Walisongo Situbondo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Toleransi Beragama dan Harmonisasi Sosial dalam Perspektif Islam: Religious Tolerance and Social Harmonization in an Islamic Perspective Budiyanto
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 1 No. 03: September 2023
Publisher : Rumah Riset Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61493/educate.v1i03.63

Abstract

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SAW selain menghambakan kepadanya juga diperintahkan dalam menciptakan sebuah nilai-nilai kedamaian. Setiap agama mengajarkan nilai-nilai toleransi. Sebagian dari hasil temuan bahwa Islam hadir sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kerukunan. Islam menawarkan konsep toleransi terhadap perbedaan yang disebut dengan tasamuh, Sebab di dalam konsep tasamuh terdapat nilai kasih (rahmat), kebijaksanaan (hikmat), kemaslahatan universal (maslahat ammat), keadilan (adl).!Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka atau library research. Penelitian pustaka merupakan penelitian yang menggunakan jurnal, buku-buku serta majalah yang berhubungan dengan kajian penelitian yang diangkat sebagai data primer untuk dijadikan sebagai sumber referensi ini disajikan dalam bentuk deskriptif yang memiliki fokus penelitian pada buku serta kajian pustaka yang tidak membutuhkan penelitian lapangan. Toleransi dalam konteks ini ditinjau dari beberapa aspek yaitu teologis, sosiologis dan budaya. Studi agama-agama sering kita jumpai tipologi dalam beragama, yaitu eksklusif dan inklusif, misalnya, bukanlah sikap beragama yang terpisah-pisah berdasarkan tahapan cara beragama, tetapi merupakan satu kesatuan yang melekat pada manusia beragama. Truth claim, sebagai bentuk cara beragama yang eksklusif, harus dipelihara dan dipertahankan, tetapi pada saat yang bersamaan ketika berinteraksi dengan keyakinan dan faham keagamaan yang berbeda, maka kita bersikap inklusif. Kedua sikap ini diajarkan Islam. oleh sang pemberi contoh Nabi Muhammad SAW  sebagai Rasul sewaktu di Madinah yang melindungi setiap warganya baik muslim maupun non muslim dari musuhnya sehingga terciptalah piagam madinah.