Mutu pelayanan didukung oleh kelengkapan pengisian formulir rawat jalan, yang bisa dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Perekam medis dan informasi kesehatan sudah melaksanakan analisis setelah pelayanan, namun masih didapatkan ketidaklengkapan pada formulir rawat jalan. Tujuan: mengetahui hasil analisis kelengkapan pengisian formulir rawat jalan di Puskesmas X. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dari 95 berkas diketahui kelengkapan identifikasi pada item nomor rekam medis, nama, umur dan alamat 100%, laporan penting pada item anamnesa 100%, pendokumentasian pada pembetulan kesalahan 7%, autentikasi nama terang 74%, kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa 100%, informed consent yang sesuai dengan tindakan yang dilakukan 100%, praktek pencatatan pada keterangan waktu 99%. Faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian formulir rawat jalan yaitu profesional pemberi asuhan terburu-buru dalam mengisi, belum ada anggaran untuk beralih ke elektronik, belum maksimal sosialisasi standar operasional prosedur. Kesimpulan: rata-rata kelengkapan identifikasi pada formulir rawat jalan sebanyak 79%, laporan penting 98%, pendokumentasian yang benar 7%, autentikasi 73%, kelengkapan dan kekonsistenan diagnosa 100%, informed consent sebanyak 73%, praktek pencatatan 73%. Ketidaklengkapan pengisian formulir rawat jalan disebabkan oleh profesional pemberi asuhan terburu-buru dalam mengisi, belum ada anggaran untuk beralih ke elektronik, belum maksimal sosialisasi standar operasional prosedur.