Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR INDIVIDU DAN KEADAAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI RT 01 RW 09 KELURAHAN SEI JANG KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG Ikhwan, Zainul
Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.581 KB) | DOI: 10.26630/jk.v4i2.86

Abstract

Zainul Ikhwan1)1)Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinange-mail : zainul.ikhwan@gmail.com Abstract: FactorsIndividuals andWastewaterSewerCircumstancesHouseholds with Genesis Diarrhea in RT 01 RW 09 Sei Jang Sub District of Bukit Bestari Tanjungpinang 2012.Diarrhea as many infectious diseases that attack humans and become a problem for developing countries around the world, including Indonesia. Resident of RT 01 RW 09 Sub Jang Sei are those most suffering from diarrhea during the year 2011. The purpose ofthis study was todetermine the Individuals andCircumstancesSewerWastewaterHouseholds with Genesis Diarrhea in RT 01 RW 09 Sei Jang Sub District of Bukit Bestari Tanjungpinang 2012. This study usessurvey research types ofdescriptiveanalytic, further dataprocessed andanalyzedusing astatistical test. The results showedthatof the35 peoplewhoSPALbadmanagement, there are 29with diarrheaand6arenotaffected bydiarrhea. Of the45 peoplewhoincludemanagementSPALInboth, there were 15with diarrheaand30werenotaffected bydiarrhea. Based on the resultsobtainedspearmencountthatthe p-valueforage(p =0.239), occupation(p =0.936), education(p =0.065); combinesewage(p =0.284); materialSPAL(p =0.776) indicates no relationshipsignificantly to theincidence ofdiarrheainRT01RW09Sei Jang SubDistrict ofBukitBestariTanjungpinangin 2012. As for the nature of the SPAL (p = 0.000; r = 0.531); distance to a water source (p = 0.000; r = 0.552); situation well (p = 0.000 r = 0.445) means there is a significant relationship with the occurrence of diarrhea.Keywords :IndividualFactors, WastewaterSewerCircumstances (WSC), DiarrheaAbstrak: Faktor Individu dan Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di RT 01 RW 09 Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Tahun 2012. Diare sebagai penyakit infeksi yang banyak menyerang manusia dan menjadi permasalahan bagi negara-negara berkembang di seluruh dunia termasuk Indonesia. Warga RT 01 RW 09 Kelurahan Sei Jang adalah warga yang paling banyak menderita diare selama tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor individu dan keadaan saluran pembuangan air limbah (SPAL) rumah tangga dengan kejadian diare di RT 01 RW 09 Kelurahan Sei jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang tahun 2012.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, dengan jenis deskriptif analitik, selanjutnya data di olah dan dianalis dengan menggunakan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 35 orang yang pengelolaan SPAL buruk, terdapat 29 yang terkena diare dan 6 yang tidak terkena diare. Dari 45 orang yang termasuk Pada pengelolaan SPAL baik, terdapat 15 yang terkena diare dan 30 yang tidak terkena diare. Berdasarkan hasil hitung spearmen didapatkan bahwa nilai p untuk umur (p=0,239); pekerjaan (p=0,936); pendidikan (p=0,065) ; mengabungkan buangan limbah (p=0,284) ; bahan SPAL (p=0,776) berarti tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian diare di RT 01 RW 09 Kelurahan Sei jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Tahun 2012. Sedangkan untuk sifat SPAL (p=0,000 ; r = 0,531); jarak dengan sumber air bersih (p=0,000 ; r=0,552) ; keadaan sumur (p=0,000 r =0,445) berarti ada hubungan yang signifikan dengan terjadinya diare.Kata Kunci : Faktor Individu, Keadaan SPAL, Diare
EFEKTIFITAS BIO SORBEN KELADI, ECENG GONDOK DAN BATANG PISANG PADA KANDUNGAN FOSFAT LIMBAH LAUNDRY Zainul Ikhwan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 10, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v10i1.162

Abstract

Limbah laundry mengandung fosfat tinggi yang berasal dari sodium tripoly fosfat yang merupakan bahan detergen berfungsi sebagai builder untuk menghilangkan kesadahan air sehingga detergen berfungsi optimal. Kelebihan fosfat mengakibatkan eutrofikasi. Salah satu alternatif menghilangkan pencemaran dengan menggunakan absobsi tanaman yang dapat berfungsi sebagai bioasorben. Tujuan penelitian diketahuinya Efektifitas Biosorben Batang Keladi, Eceng Gondok dan Batang Pisang terhadap Kandungan Fosfat Limbah Cair Laundry Tahun 2015. Jenis penelitian pra-eksperimen dengan desain one group pre posttest. Sub variabel air limbah laundry 100 ml dan biosorben batang keladi, eceng gondok, batang pisang sedangkan variabel adalah penurunan kadar fosfat limbah laundry. Analisis data mengunakan uji one way anova dan regresi multivariate. Hasil rata-rata kadar fosfat air limbah sebelum perlakuan 10,26 mg/L, sedangkan setelah perlakuan mengalami penurunan tertinggi pada bioasorben batang pisang dengan penambahan 15 gram terjadi penurunan kadar fospat sebesar 8,91 mg/L, bioabsorben batang keladi sebesar 5,43 mg/L ; dan ecenggondok 8,44 mg/L. Hasil ini masih melebihi baku mutu 0,2 mg/L (PP No. 82 tahun 2011). Hasil uji anova menunjukkan perbedaan penurunan kadar fosfat limbah cair laundry dengan nilai p=0,046 dan biosorben batang pisang paling berpengaruh terhadap penurunan kadar fosfat limbah laundryKata Kunci: Biosorben, Fosfat, Limbah Cair Laundry
Environmental, Behavioral Factors and Filariasis Incidence in Bintan District, Riau Islands Province Zainul Ikhwan; Lucky Herawati; Suharti Suharti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 11, Issue 1, August 2016
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.328 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v11i1.546

Abstract

Microfilaria rate of filariasis in Bintan District remains high, especially in Teluk Bintan, Teluk Sebong, and Sri Kuala Lobam Subdistricts. This study aimed to determine relation between environmental risk factors (physical, biological, chemical, socio-cultural, economic) and behavioral factors with filariasis incidence. The study was an analytic observational study conducted on May – September 2015 using case control design, which consisted of a total of case as many as 33 filariasis sufferers and a total of control as many as 65 non filariasis sufferers as taken by cluster sampling technique. Population of study was people in Bintan District. Data obtained were then analyzed by using chi square and logistic regression test. Results showed correlation of knowledge (p value= 0.045; OR = 1.365), wire-net use (p value = 0.048; OR = 1.381), stockyard (p value= 0.018; OR = 3.5), swamp (p value = 0.038; OR = 1.358), plantation/forest (p = 0.035; OR = 0.373) and mosquito-net use (p value = 0.036; OR = 1.417) as risk factor of filariasis incidence. In conclusion, variables most related to filariasis incidence in Bintan District are knowledge (OR = 6.154), mosquito-net use (OR = 3.861) and distance to swamp (OR = 3.668).AbstrakTingkat mikrofilaria filariasis di Kabupaten Bintan masih tinggi, khususnya di Kecamatan Teluk Bintan, Teluk Sebong, dan Sri Kuala Lobam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko lingkungan (faktor fisik, biologi, kimia, sosial budaya, ekonomi) dan faktor perilaku dengan kejadian filariasis. Jenis penelitian observasional analitik yang dilakukan pada Mei – September 2015 dengan desain kasus kontrol, yang terdiri dari jumlah kasus 33 orang penderita filariasis dan kontrol 65 orang bukan penderita filariasis dengan teknik cluster sampling. Populasi penelitian adalah masyarakat di Kabupaten Bintan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (nilai p = 0.045; OR = 1.365), kawat kasa (nilai p = 0.048; OR = 1.381), kandang ternak (nilai p = 0.018; OR = 3,5), rawa-rawa (nilai p = 0.038; OR = 1.358), perkebunan/hutan (nilai p = 0.035; OR = 0.373), dan penggunaan kelambu (nilai p = 0.036; OR = 1.417) sebagai faktor risiko kejadian filariasis. Sebagai kesimpulan, variabel yang paling berhubungan dengan kejadian filariasis di Kabupaten Bintan adalah pengetahuan (OR = 6.154), penggunaan kelambu (OR = 3.861) dan jarak dengan rawa-rawa (OR = 3.668).
ANALISA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN GEDUNG PUSAT LAYANAN HAJI DAN UMROH sujiat sujiat; zainul ikhwan
Teknika Vol 15, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.366 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i1.2022

Abstract

Struktur bangunan gedung harus dirancang sesuai ketentuan yang ada agar kenyamanan dan keamanan pemilik dan pengguna gedung terpenuhi, tak terkecuali struktur gedung yang konstruksi utamanya adalah beton. Konstruksi beton harus dirancang agar memenuhi efektifitas kenyamanan dan pemanfaatan ruangan agar terpenuhinya kekuatan yang maksimal dan efisien.  Perencanan Sturktur Bangunan Pusat Layanan Haji Dan Umroh ini bertujuan untuk mendapatkan design rencana yang memenuhi syarat teknis guna memberikan rencana struktur yang baik. Bahan utama penyusun struktur adalah beton bertulang mengacu pad SNI 03-2847-2013. Perencanaan beban akibat gempa menggunakan analisis respon spektrum. Sedangkan beban non gempa disesuaikan dengan SNI 03-1727-2012. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis Kuantitatif. Penelitian ini diharapkan bisa membantu dalam menetukan rencana struktur yang baik.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI MEDIA PENYARING PENURUNAN KADAR BESI DAN MANGAN PADA PENJERNIHAN AIR KOLAM PENAMBANGAN BATU BAUKSIT Zainul Ikhwan
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.934 KB) | DOI: 10.26630/jk.v5i2.48

Abstract

Zainul Ikhwan1) 1)Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Abstract  : Effectiveness OfUse OfCoconutCharcoalFilterMediaToDecreaseAsIronAndManganeseContentInWaterSwimmingBauxiteMiningStone.Ground wateroftencontains elements that arequitehigh, such as manganese andironthatcancausebrownish yellowwaterandstainsonclothinganddisturb the healththat istoxic to theorganthroughinphysiologicaldisorders, liverdamage, kidneyandnerve. Therefore, toavoidunintended negativeimpacts, needs to look forwater treatment techniquessuch aswater treatmentsimplyuse traditionalcharcoaltoreduce levels ofIronandManganese. The purposeof thisstudywasKnowledgeableEffectiveness ofUsingCoconut Shell CharcoalforMediaFiltertoDecreaseLevels ofIronandManganeseinWater PurificationpoolatQuarry StoneBauxite.This type of researchpreexperimentwithfivetreatmentsfilterisa thickness of 3cm, 6cm, 9cm, 12cm, and15cm. Datawere analyzedusing theFriedman testwithan alphaof 0.05.Based on the resultsit is known thatthe effectiveness ofthe use ofthe sizeof charcoalasfiltermediatodecreaseiron levelsinthe pool wateriswitha thickness of6cm, andmanganeseby9cm. Keywords: coconut shellcharcoal, filter, iron, manganese Abstrak : Efektivitas Penggunaan Arang Batok Kelapa Sebagai  Media  Penyaring  Penurunan  Kadar  Besi Dan Mangan Pada Penjernihan Air Kolam Penambangan Batu Bauksit. Air  tanah sering mengandung unsur yang cukup tinggi seperti Mangan dan Besi yang dapat menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan dan noda pada pakaian dan menganggu kesehatan yang bersifat toksis terhadap organ melalui gangguan secara fisiologisnya, kerusakan hati, ginjal dan syaraf. Oleh karena itu untuk menghindari dampak negatif yang tidak diinginkan tersebut, perlu dicari suatu teknik pengolahan air seperti pengolahan air secara sederhana yang mengggunakan arang batok kelapa.yang dapat menurunkan kadar Besi dan Mangan.Tujuan penelitian ini adalah Diketahuinya Efektivitas Penggunaan Arang Batok Kelapa Sebagai Media Penyaring terhadap Penurunan Kadar Besi dan Mangan dalam  Penjernihan Air Kolam di Penambangan Batu Bauksit. Penelitian dilakukan dengan pre  eksperiment dimana ada 5 perlakuan saringan yaitu dengan ketebalan 3 Cm, 6 Cm, 9 Cm, 12 Cm, dan 15 Cm. Data di analisis dengan menggunakan uji Friedman dengan alfa 0,05. Berdasarkan hasil diketahui bahwa efektifitas pemanfaatan ukuran arang batok kelapa sebagai media penyaring terhadap penurunan kadar besi pada air kolam adalah dengan ketebalan 6 cm, dan mangan dengan 9 cm. Kata Kunci : Arang batok kelapa, penyaring, besi, mangan
ANALISIS PROMOTER GEN β GLOBIN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMOTER PREDICTION SERVER : KAJIAN PADA GEN β THALASSEMIA Zainul Ikhwan; Hevi Horiza; Weni Enjelina
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 8, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.486 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v8i4.268

Abstract

 Anak sekolah sebagai generasi penerus dan aset dan investasi utama dalam perkembangan dan keberlanjutan pembangunan. Oleh karenanya derajat kesehatannya perlu dijaga, dibina dan ditingkatkan. Sebagian besar anak sekolah dasar tidak sempat sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu orang tua, tidak sempat menyediakan sarapan ataupun anak yang tidak selera untuk sarapan. Makanan jajanan hadir sebagai jawaban atas permasalahan ini, dimana harganya sangat murah, mudah diperoleh dan banyak ragamnya, tapi disisi lain kualitas makanannya masih jauh dari aman, sehat dan bergizi. Upaya menyelenggarakan sanitasi makanan yang efektif melalui makanan, manusia, dan peralatan. Tujuan penelitian : hubungan pengetahuan pengelolaan makanan dengan praktek hygiene sanitasi makanan, peralatan makan dan kebersihan fasilitas pada kantin di Sekolah Dasar Negeri KotaTanjungpinang Tahun 2013Jenis penelitian deskriftif analitik, penelitian lapangan yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional.Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan mengunakan uji chi-square.Karakteristik individu penjamah makanan 40,0% berusia 41-48 tahun, 73,9% perempuan, 73,9% telah bekerja 1-7 tahun, tamat SLTA37,8%, berstatus kawin 77,8%, sebanyak37,6% mengikuti penyuluhan, dan 44,4% sudah pelatihan. Pengetahuan hygiene sanitasi kategori baik 80,0%,tindakan hygiene sanitasi kategori 33,3% bertindakan kurang, tindakan hygiene sanitasi peralatan 98,7% pada tindakannya tidak terdapat kawat kasa pada ventilasinya, tindakan kebersihan fasiltas sanitasi 28,9% bertindakan kurang. Hasil analisi data diperoleh ada hubungan pengetahuan pengelolaan makanan dan tindakan hygiene sanitasi makanan (p=0,048) ; tidak ada hubungan yang signifikan antar pengetahuan pengelolaan makanan dan tindakan sanitasi peralatan makanan (p=0,114) dan tindakan sanitasi peralatan makanan (p=0,250)Disarankan kepada Dinas kesehatan membentuk sentra pedagang untuk sekolah serta meningkatkan upaya pengawasan dan pembinaan dan peningkatan pengetahuan siswa sebagai konsumen makanan jajanan tentang keamanan dan keracunan makanan. Bagi Dinas Pendidikan diharapkan memberikan pengetahuan dan pemahaman serta pembimbingan di lapangan baik dari segi penjaja makanan maupun terhadap murid dan terhadap kegiatan pembinaan dan pengawasan dipandang perlu dilakukan peningkatan melalui evalasi oleh instansi terkait secara berjenjang. 
Collaborating the Role of Stakeholders in Waste Management Zainul Ikhwan
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 11 No 2 (2022): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v11i2.447

Abstract

The main problem of waste management on small islands is that the amount of waste often exceeds the capacity that the island can handle, due to the limited availability of land, volume of land, budget, and human resources. Unmanaged waste generation has an ecological impact such as environmental pollution, loss of natural resources; economic impacts such as decreased productivity; social impacts such as the emergence of conflict, and health impacts uch as increasing the number of environmental-based diseases on the community and the wider environment. The stakeholder role collaboration strategy is needed. This study aims to formulate a collaborative strategy for the role of stakeholders in the proper management of Penyengat Island, Tanjungpinang City. This research method is qualitative. Waste management on the island of Penyengat demands the role of the government, the private sector, and the community. The government moves in terms of regulations, facilities, and implementers. The role of the private sector is more to provide funds and empowerment. While the role of the community is more on empowering efforts to reduce waste and its utilization.
Pengaruh Latihan Resistance Band Terhadap Hasil Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat SMAN 18 Palembang Zainul ikhwan; M.Taheri Akhbar; Farizal Imansyah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2185

Abstract

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Latihan Resistance Band Terhadap Hasil Tendangan Sabit Pada Atlet SMA Negeri 18 Palembang. Metode eksperimen ini menggunakan pre eksperimental desain dengan desain penelitian the one group pretest-posttest desain. Populasi penelitian adalah seluruh atlet pencak silat SMA Negeri 18 Palembang. Penarikan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 12 Atlet putra. Proses yang dilaksanakan selama penelitian ini adalah sesuai program yang diterapkan dalam latihan resistance band. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tendangan sabit pencak silat Teknik pengumpulan data menggunakan tes tendangan sabit pencak silat. teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Berdasarkan hasil analisis uji t menunjukkan nilai thitung 28,95 lebih dari ttabel (0,05)(dkn-1)2,140 sehingga Ho ditolak. Begitu juga dengan nilai sig untuk sebesar 0,0000,025 dengan demikian terdapat pengaruh latihan resistance band terhadap hasil tendangan sabit pada atlet pencak silat SMA Negeri 18 Palembang.Pada intinya,latihan resistance band sangat cocok sebagai materi program latihan untuk meningkatkan kemampuan prestasi atlet. Kata Kunci: Resistance Band, Pencak Silat, Tendangan Sabit.     Abstract This study aims to determine whether or not there is an effect of resistance band training on sickle kick results in athletes at SMA Negeri 18 Palembang. This experimental method uses a pre-experimental design with the one group pretest-posttest research design. The research population was all pencak silat athletes at SMA Negeri 18 Palembang. Sampling used a total sampling technique of 12 male athletes. The process carried out during this research is according to the program implemented in resistance band training. The data collection technique used the pencak silat sickle kick test. The data collection technique used the pencak silat sickle kick test. the analytical technique used in this study is the t test. Based on the results of the t test analysis, the tcount value is 28.95 more than ttable (0.05)(dkn-1)2.140 so that Ho is rejected. Likewise with the sig value of 0.0000.025, thus there is an effect of resistance band training on the results of crescent kicks in pencak silat athletes at SMA Negeri 18 Palembang. In essence, resistance band training is very suitable as material for a training program to improve athlete performance.