This Author published in this journals
All Journal Abdimas Dewantara
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional Indonesia kepada anak pekerja migran di PPWNI Klang, Selangor Malaysia Jeane Betty Kurnia Jusuf; Anis Rohadatul Niehlah; Khoirul Amin; Intan Kinanthi Damarin Tyas; Januar Abdilah Santoso; Nanda Alfian Mahardhika
ABDIMAS DEWANTARA Vol 6 No 2 (2023): Article in Press
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v6i2.15924

Abstract

Permainan tradisional merupakan permainan warisan budaya Indonesia dan memiliki banyak manfaat bagi anak. Perkembangan teknologi zaman sekarang mengpengaruhi eksistensi permainan tradisional sehingga perlunya kita mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak. Salah satu upaya Indonesia melestarikan budaya Indonesia kepada anak-anak adalah melalui KKN-KI. KKN-KI merupakan program kampus merdeka pemerintah Indonesia yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada anak PMI yang memiliki masalah dokumen sekolah. Penulis melaksanakan program pengabdian kepada anak-anak PMI di Malaysia yang dimulai dari 31 Januari 2023-21 Februari 2023. Pelasanaan kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Klang Program ini bertujuan untuk mengenalkan permainan tradisional dan cara memainkannya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Fokus penelitian ini adalah mengenalkan permainan tradisional kepada anak pekerja Migran Indoensia di PPWNI Klang Selangor Malaysia. Metode yang digunakan untuk penelitian ini memiliki beberapa tahap, yaitu mengenalkan permainan tradisional, mempraktekkan cara memainkannya kemudian membuat laporan hasil dari kegiatan. Adapun permainan tradisional yang digunakan adalah permainan yang memiliki sejarah tentang Indonesia dan mengajak anak untuk bergerak aktif. cublak-cublak suweng, kucing-kucingan, dan gobak sodor. Hasil evaluasi memberikan hasil bahwa anak-anak menyukai permainan tradisional Indonesia dan dampak dari permainan tradisional ini anak-anak mengetahui makna dari permainan tradisional Indonesia dan mengurangi bermain gadget.   Introducing and preserving traditional Indonesian games to children of migrant workers in PPWNI Klang, Selangor, Malaysia.   Abstract: Traditional games are Indonesian cultural heritage games and have many benefits for children. Today's technological developments affect the existence of traditional games, so we need to introduce and preserve traditional games for children. One of Indonesia's efforts to preserve Indonesian culture for children is through KKN-KI. KKN-KI is an independent campus program of the Indonesian government that aims to provide educational services to PMI children who have school document problems. The implementation of this service aims to introduce traditional games and how to play them to PMI children. The author carried out a service program for PMI children in Malaysia on February 3, 2023. This activity was implemented at the Taman Bayu Blok J Apartment Field, a place for sports activities for students of the Klang Indonesian Citizen Education Center (PPWNI). This service uses a qualitative approach. Participants of the service will be directed to introduce and play traditional games. Participants of this service are children of Indonesian migrant workers at PPWNI Klang Selangor Malaysia. The number of participants who participated in this service was 131 participants. The method used for this research has several stages, namely introducing traditional games, practicing how to play them, and then making a report on the results of the activity. The traditional games used are games that have a history in Indonesia and invite children to move actively. cublak-cublak suweng, cat-kucingan, and gobak sodor. The conclusion from the implementation of this service is that children still do not know the values contained in traditional games and how to play them, so they must be taught first.