p-Index From 2019 - 2024
1.084
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Isri R. Manganka
Universitas Sam Ratulangi

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Sisa Umur Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Di Kota Manado Melisa Manenda; Isri R. Manganka; Teddy Takaendengan
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado melakukan pengelolaan persampahan bukan barang baru lagi, tempat pembuangan akhir sampah di sumompo. permasalahan utama di kota ini adalah banjir, salah satunya banjir sampah yang sampai saat ini belum bisa diatasi seratus persen. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan , didapat data laju timbulan sampah kota Manado sebesar 3,5 l/orang/hari atau sebesar 0,6 kg/org/hari. Jika jumlah penduduk Kota Manado 550.000 jiwa maka itu berarti ada 330 ton atau sekitar 1925 m3 setiap hari sampah yang terbuang ke TPA. Sampah yang dikelola berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas sampah rumah tangga (berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja, dan sampah spesifik), sampah sejenis sampah rumah tangga (berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya), dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau sampah yang timbul secara tidak periodik) Pada dasarnya, kegiatan operasi pembuangan akhir merupakan kegiatan yang merubah bentang lahan dan kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan sumber daya lahan, air dan udara akibat kemungkinan terjadinya resiko pencemaran. Hasil penelitian Dari data Kapasitas daya tampung dengan luas : 13,699 Ha Daya tampung yang belum terpakai adalah seluas 1,86 Ha dan kedalaman cekungan hingga titik tertinggi timbulan sampah adalah 50 m, maka volume yang dapat ditampung adalah 930.000 m3. Volume sampah yang masuk setiap harinya rata-rata 650 m3/hari, jadi umur sisa TPA tanpa pengolahan ialah 1.430 hari atau = 3,9 tahun = 4 tahun. Sedangkan Jika dilakukan pengolahan dengan menggunakan TPS3R dengan efisiensi 45%, maka volume sampah yang masuk ke TPA Sumompo adalah sebesar: 650 m3/hari x 45% = 292, 5 m3/hari Maka umur sisa TPA Sumompo jika menggunakan pengolahan TPS3R adalah 3.179 hari atau = 8,7 tahun. Kata kunci: analisis sampah, sisa umur tempat pembuangan akhir, TPA Sumompo, Kota Manado
Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Rumengkor Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa Filipo C. Pangau; Isri R. Manganka; Oktovian B. A. Sompie
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih di Desa Rumengkor masih belum tertata dengan baik karena kondisi topografi di Desa Rumengkor yang berbukit. Dengan demikian proses pendistribusian air bersih tidak merata. Sistem penyediaan bersih di Desa Rumengkor perlu diadakan perencanaan kembali agar dapat memenuhi kebutuhan air penduduk. Sistem penyediaan air bersih di Desa Rumengkor direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2042. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana, menggunakan analisa regresi untuk memprediksi jumlah kebutuhan air. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk pada tahun 2042 adalah 3.953 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,6573 liter/detik. Dalam perencanaan ini, sumber air berasal dari mata air dengan debit sesaat ± 3 liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dengan demikian kebutuhan air di Desa Rumengkor dapat terpenuhi. Pipa transmisi dihitung secara manual menggunakan persamaan Hazen Williams, di dapat ukuran pipa transmisi 5 inci dan pipa distribusi 2 inci. Air bersih didistribusikan ke penduduk secara gravitasi melalui 40 buah Keran Umum. Kata kunci: Desa Rumengkor, Sistem Penyediaan Air Bersih, kebutuhan air bersih, proyeksi jumlah penduduk
Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Wantane Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud Dengan Menggunakan EPANET Enjelika Bawango; Isri R. Manganka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air bersih merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, terutama manusia. Namun, kenyataannya, masih banyak wilayah di Indonesia, terutama daerah pedesaan dan kepulauan yang belum terjangkau layanan PDAM, mengalami kelangkaan air bersih. Desa Gemeh di Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud belum memiliki jaringan distribusi air bersih, layanan pipa distribusi hanya mencapai jalan utama desa dengan beberapa titik mata kran, sehingga masyarakat harus mengambil air menggunakan selang plastik secara bergantian. Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari jalan utama, mendapatkan air bersih menjadi tantangan, dan beberapa rumah tangga bahkan mengandalkan sumur galian bersama, sehingga perlu direncanakan jaringan distribusi air bersih yang sesuai dan bisa melayani masyarakat. Mata air Darawola dimanfaatkan sebagai sumber air dengan debit mata air 1,5 L/s. Jaringan distribusi yang direncanakan adalah sistem cabang dengan tipe pengaliran secara gravitasi, dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih sampai tahun 2037. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan analisa aritmatika. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air bersih pada tahun 2037 dengan jumlah penduduk 417 jiwa mencapai 0.400 L/s. Selanjutnya jaringan distribusi air bersih pada Desa Wantane dirancang menggunakan EPANET 2.0. Hasil analisis dengan menggunakan EPANET yakni jaringan pipa memenuhi syarat minimum tekanan berdasarkan Kriteria Pipa Transmisi dan Distribusi Menurut Kep Men PU no.18 Tahun 2007, dimana memiliki tekanan lebih dari 10 m dan kurang dari 75 m. Sedangkan kecepatan aliran dalam pipa memenuhi persyaratan yaitu kecepatan aliran dalam pipa diantara 0,3–0,6 m/s. Kata kunci: air bersih, Desa Wantane, proyeksi penduduk, kebutuhan air bersih, EPANET
Dampak Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Terhadap Kualitas Air Sungai Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Gracia G. Tumbelaka; Isri R. Manganka; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indikator lingkungan hidup akibat dampak pertambangan emas tanpa izin dapat dilihat pada penurunan kualitas air. Oleh karena itu, penelitian yang mendalam tentang dampak pertambangan emas tanpa izin terhadap kualitas air sungai sangat penting untuk memahami tingkat pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pertambangan emas tanpa izin terhadap kualitas air sungai Nuangan. Cara penelitian adalah observasi lapangan di sekitar lokasi sungai Nuangan dan pengambilan sampel kualitas air sungai berdasarkan parameter fisika dan kimia. Analisis kualitas air sungai Nuangan parameter fisika yaitu Suhu,TDS (Total Dissolve solid), TSS (Total Suspended Solid),Kekeruhan dan Parameter Kimia yaitu pH (derajat keasaman), BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxgen Demand), DO (Dissolved Oxygen) Hg (Merkuri) di air sungai di laboratorium. Analisis data membandingkan sesuai dengan baku mutu peraturan pemerintah no. 82 tahun 2001, serta Analisis kusioner menggunakan perhitungan dengan SPSS (statistical package for the social sciences. Hasil penelitian terhadap parameter fisika dan kimia yang telah diuji yang telah melewati ambang batas berdasarkan peraturan pemerintah No. 82 tahun 2001 antara lain parameter Kekeruhan, TSS (Total Suspended Solid), BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxgen Demand). Kata kunci: dampak, PETI, kualitas air, Sungai Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Metode Filtrasi Dengan Media Sekam Padi, Arang, Batu Zeolit Dan Pasir Kuarsa Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Dan TSS Pada Air Limbah Domestik Feabe Z. A. Bermuli; Isri R. Manganka; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan air limbah merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air. Penurunan kualitas air dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan dan merusak ekosistem perairan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan terhadap air limbah khususnya air limbah domestik. Terdapat beberapa alternatif dalam pengolahan air limbah, salah satunya adalah filtrasi. Proses filtrasi menggunakan media filter untuk mengolah air limbah domestik. Beberapa media filter yang dapat digunakan yaitu sekam padi, arang, batu zeolit dan pasir kuarsa. Berdasarkan hasil penelitian, media filter yaitu sekam padi, arang, batu zeolit dan pasir kuarsa dapat menurunkan kadar BOD, COD dan TSS pada air limbah domestik. Variasi 1 dapat menurunkan 66,67% kadar BOD, 40% kadar COD dan 66,67% kadar TSS. Variasi 2 dapat menurunkan 66,67% kadar BOD, 55% kadar COD dan 80% kadar TSS. Variasi 3 dapat menurunkan 33,33% kadar BOD, 25% kadar COD dan 80% kadar TSS. Ketebalan media filter yang digunakan dapat mempengaruhi penurunan kadar BOD, COD dan TSS air limbah domestik. Kata kunci: media filter, air limbah domestik, sekam padi, arang, zeolit, kuarsa
Desain Sumur Resapan Untuk Mengurangi Genangan Di Kelurahan Tingkulu Kota Manado Sherina P. Monding; Roski R. I. Legrans; Isri R. Manganka
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan populasi dan pembangunan yang cepat telah mengakibatkan penurunan resorpsi air hujan karena pengerasan permukaan, memperlambat pembekuan air hujan dan memicu aliran permukaan yang melebihi kapasitas drainase, menyebabkan genangan yang mengganggu aktivitas warga di Kelurahan Tingkulu Lingkungan 7, Kota Manado, juga dengan pengaruh penggunaan konsep drainase konvensional yang sering mengakibatkan dampak negatif seperti banjir, kekeringan, dan longsor. Dengan penerapan pembangunan saluran Eko-Drainase melalui metode infiltrasi atau pembangunan Sumur Resapan Air Hujan, menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan limpasan hujan dengan memperlambat aliran air dan mengoptimalkan resapan air. Maka dari itu diperlukan nilai Debit Rencana untuk perancangan dimensi Sumur Resapan. Dalam perhitungan Debit Rencana, menggunakan data curah hujan selama 10 tahun terakhir (2011-2020) yang telah diolah melalui analisis hidrologi yang kemudian menjadi nilai intensitas hujan dengan lama durasi 2 jam, yang kemudian dilanjutkan dalam perhitungan Debit Rencana menggunakan Metode Rasional. Kemudian dilanjutkan dengan analisis debit yang ditampung sumur resapan dengan kedalaman sumur direncanakan untuk mendapatkan debit yang ditampung, menggunakan rumus H = Q / ωπrK. Dari hasil perhitungan diperoleh Debit Rencana untuk periode ulang 2 tahun sebesar 0.08019 m³/detik, dengan kedalaman sumur rencana yaitu 2 meter dan diameter sumur 1.2 meter dengan konstruksi sumur yang direncanakan adalah konstruksi tipe II dalam SNI 8456:2017. Dan dilanjutkan dengan perhitungan sumur resapan didapatkan hasil bahwa untuk area 1 unit rumah dengan luasan atap 175m² dapat dibangun 2 buah sumur resapan dan juga melalui analisis topografi dan tata guna lahan didapatkan sebanyak 9 unit sumur resapan dapat dibangun di wilayah Lingkungan 7. Dengan dibangunnya sumur resapan, terjadi pengurangan debit limpasan sebanyak 2.4% untuk keseluruhan wilayah Lingkungan 7. Tidak semua area dalam lingkup wilayah Lingkungan 7 memungkinkan untuk pembangunan sumur resapan. Kata kunci: eko-drainase, debit rencana, sumur resapan
Evaluasi Sistem Penyediaan Air Minum Sineleyan Di Kota Tomohon Stelea A. D. Lasut; Isri R. Manganka; Oktovian B. A. Sompie
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah penyediaan air bersih bagi masyarakat dengan mengelolah sumber air baku sesuai dengan baku mutu yang telah ditentukan dengan melalui beberapa proses pengolahan dan akan didistribusikan ke masyarakat. Dalam penelitian di melakukan evaluasi sistem penyediaan air minum sineleyan pada aspek kebutuhan dan kinerja yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2023. Dengan menggunakan teknik pengumpulan primer dan sekunder. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa sistem penyediaan air minum sineleyan di Kota Tomohon sudah memenuhi standar peraturan yang ada dan dalam penelitian ini telah dilakukan proyeksi jumlah penduduk dengan berdasarkan daerah layanan dan hasil perhitungan diperoleh jumlah penduduk pengguna SPAM Sineleyan untuk 15 tahun mendatang yaitu tahun 2038 adalah 19918 jiwa, dan untuk perhitungan proyeksi penduduk menggunakan metode aritmetika, geometrik, dan eksponensial. Dalam perhitungan proyeksi penduduk dilakukan juga perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik, kehilangan air dan kebutuhan air total. Maka hasil dari perhitungan tersebut besarnya ketersediaan air SPAM Sineleyan masih mampu memenuhi 15 tahun kedepan. Dan untuk evaluasi kinerja dan kualitas air dari sistem Penyediaan Air Minum Sineleyan dan berjalan baik dan normal. Kata kunci: SPAM, air minum, proyeksi penduduk