Indonesia is seen as the most earthquake-prone country of all countries located on the Pacific Ring of Fire. The earthquake disaster had a devastating impact, especially for the affected people. Moving into a safe new home would help victims to get back on their feet again. The multiple earthquake disaster of Lombok is one of the most recent great disasters that has shook Indonesia. Despite the Presidential Instruction target to finish by the end of 2018, due to various challenges, the reconstruction process has yet to be completed. Therefore, we need a reconstruction system that can be implemented instantly to build sustainable houses that are safe and suitable for the community. 3D Print Earth Construction Technology can mass-produce affordable houses, that are suitable for long-term living from a wide variety of materials, even local soil. This study aims to determine whether TEKCET 3D can solve the problem of the delay and its impact on the environment in post-earthquake reconstruction in Indonesia compared to RISHA. In general, the capabilities of TEKCET 3Dxand RISHA will be researched and evaluated from the aspect of development speed and impact on the environment through the principle of Green Construction. The results showed that TEKCET 3D was able to solve the problem of delayed and the impact on the environment in post-earthquake reconstruction in Indonesia compared to RISHA. This technology is also able to have a good impact on the environment as a post-earthquake reconstruction technology. Indonesiaxdipandang sebagaixnegara paling rawanxgempa dari semua negara yang terletak di CincinxApixPasifik. Bencana gempaxberdampakcsangat menghancurkanxterutama bagi masyarakat yang terdampak. Membangunxkembali rumah yang aman dan sehat berperan penting dalam pemulihan kehidupan korban. Gempaxberulang kali di Lombok, NTB, merupakanxsalah satu bencana besar yang mengguncang Indonesia tahun 2018. Meskipun Inpresxmenargetkan penyelesaian rekonstruksi pada akhir 2018, tetapi karena berbagai kendalaxsampai saat ini proses rekonstruksi masih belum terselesaikan. Olehxsebab itu, diperlukan sebuah sistem rekonstruksi yang bisa diimplementasikan secara instan untuk membangun rumah berkelanjutan yang aman dan sesuai bagi masyarakat. TerobosanxTeknologi Konstruksi Cetak Tanah 3D (TEKCET 3D) mampu memproduksi rumah yang terjangkau dalam satu hari secara massal dengan material alami seperti tanah liat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah TEKCET 3D mampu menyelesaikan masalah perlambatan dan dampak terhadap lingkungan pada rekonstruksi pasca gempa di Indonesia dibandingkan dengan RISHA. Secaraxumum kemampuan TEKCET 3D dan RISHA akan diteliti dan dievaluasi dari aspek kecepatan dan dampak terhadap lingkungan melalui prinsip Green Construction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TEKCET 3D mampu dalam menyelesaikan masalah perlambatan dan dampak terhadap lingkungan pada rekonstruksi pasca gempa di Indonesia dibandingkan dengan RISHA, dan berdampak baik terhadap lingkungan.