Kota Denpasar mengalami peningkatan jumah produksi sampah setiap tahunnya, dimana timbulan sampah mencapai 957.59 ton per hari atau sebesar 350 ribu ton per tahunnya yang belum bisa ditangani sepenuhnya. Pentingnya peran Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dalam menangani masalah persampahan yang terjadi di Kota Denpasar perlu dilakukan kajian lebih lanjut berkaitan dengan efektivitasnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Desa Kesiman Kertalangu dalam menangani masalah persampahan dan dampaknya terhadap lingkungan di Kota Denpasar. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 77 orang yang merupakan pengelola TPST Desa Kesiman Kertalangu, dengan sampel sebanyak 30 orang yang diperoleh dengan metode deskriptif korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, studi dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan SWOT. Hasil menunjukkan bahwa kondisi infrastruktur bangunan dan tenaga operasional pada TPST Desa Kesiman Kertalangu sudah sesuai dengan standar kebutuhan TPST, namun masih memunculkan permasalahan bau sampah yang menyengat. Selanjutnya, skema operasional pengelolaan sampah pada TPST Desa Kesiman Kertalangu yang terdiri dalam tujuh tahap telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akhirnya, terdapat 14 strategi yang dapat digunakan untuk meminimalisisr dampak lingkungan akibat pengelolaan sampah di TPST Desa Kesiman Kertalangu.