Wahyu Adi Susilo
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PSIKOEDUKASI GERAKAN ANTI NARKOBA DI KALANGAN REMAJA Dimas Setyadi Putra; Wahyu Adi Susilo
Bahasa Indonesia Vol 20 No 02 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.202.4

Abstract

Narkoba is a popular acronym among the public, law enforcement and social media in Indoensia, which stands for narcotics, drugs and hazardous materials. Another term is NAPZA, which stands for narcotics, psychotropic and addictive substances. Drugs abuse is used by someone without a medical condition. This affects abusers in social life, as well as if done by teenagers where it will have a negative impact on their environment. Therefore, it is necessary to provide material to increase the knowledge of adolescents, this is useful because drug abuse in adolescent groups is a complex problem and requires an organized, continuous and comprehensive handling which actively involves adolescents and the community. Drug addiction in Indonesia is growing rapidly, especially for those who are in productive age or adolescents. This service was first carried out by giving a pretest, followed by material presentation, and ended with giving a post-test to determine the increase in participants' knowledge after the service was carried out regarding the anti-drug movement.. This services followed by 20 participant and he results of this training were analyzed using the Wilcoxon test with an average pretest score of 80 and post-test score of 90 with significance (0.000), this shows that there is an increase in the knowledge of the participants before and after being given the material so that the teenagers who have received this training are able to fortify themselves from drug abuse and become influencers in their environment to continue to voice the anti-drug movement that can be applied to everyday life. Abstrak Narkoba merupakan akronim yang populer di kalangan masyarakat, penegak hukum dan media sosial yakni singkatan dari narkotika, obat, dan bahan berbahaya. Adapun istilah lain yakni NAPZA singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Penyalahgunaan narkotika dilakukan seseorang tanpa kondisi medis atau di luar pengawasan dari tenaga kesehatan atau dokter. Hal ini mempengaruhi penyalahguna dalam kehidupan bermasyarakat, sama halnya jika dilakukan oleh remaja dimana akan berdampak negatif di lingkungannya. Oleh karenanya perlu diberikan materi dalam meningkatkan pengetahuan remaja, hal ini berguna karena penyalahgunaan narkoba pada kelompok remaja adalah permasalahan kompleks dan membutuhkan suatu penanganan yang terorganisir, kontiyu dan komprehensif dimana aktif melibatkan remaja dan masyarakat. Pecandu narkoba di Indonesia berkembang secara pesat khususnya bagi mereka yang berada di usia produktif atau remaja. Pengabdian ini pertama dilakukan dengan pemberian pretes,dilanjutkan dengan pemaparan materi, dan diakhiri dengan pemberian postes untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan pengabdian mengenai gerakan anti narkoba. Pengabdian ini melibatkan 20 peserta dengan dan hasil dari pelatihan ini dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan rata-rata nilai pretes 80 dan postes 90 dengan signifikansi (0.000), hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan materi sehingga para remaja yang telah mendapatkan pelatihan ini mampu membentengi dirinya dari penyalahgunaan narkoba dan menjadi pemengaruh di lingkungannya untuk terus menyuarakan gerakan anti narkoba yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.