Oktaberia Sakti Maharani
Universitas Negeri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AESTHETICS OF AENG TONG-TONG VILLAGE KRIS AS AN EFFORT TO PRESERVE THE LIFE OF THE PEOPLE OF SUMENEP MADURA Oktaberia Sakti Maharani; I Nyoman Lodra; Haris Supratno
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 25, No 2 (2023): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ekspresi.v25i2.2597

Abstract

The value of the keris aesthetic in the tong-tong village as a form of cultural beauty for the life of the Sumenep people changes the community paradigm about the aesthetics of keris, keris as a form of symbolic ingenuity, or becomes a collection object that is seen aesthetically. Keris is also a tool for various activities. Finally, the function of the dagger is as an art object. This study used qualitative descriptive research with a purposive sampling approach followed by the collection of observational data, interviews, and documentation. The results showed that the basic materials of the keris are iron, steel, and nickel. At the same time, the aesthetic value that can be classified is determined by how many repetitions of the folding and forging process (saton). The more folding, the softer the prestige pattern will be produced. The forms of keris found in Aeng Tong-tong village are Keris Keraton Sumenep, Keris Dhamar Sumenep, Keris Gati Pamor Brahma Watu Sumenep, Carubuk Luk 7 Sumenep, Keris Senamper Ngulit Watermelon Sumenep, Keris Brojol Sepuh Dalem Sumenep, Keris Empu Koso Pamor Jung Madura Sepuh, each of these dagger forms has high aesthetic value and historical value so that the people of the Sumenep area always maintain artistic value,  sublime, and also cultural values that have been attached for generations to the people of aeng tong-tong village in general  Keywords: Keris, Aesthetics, Value, ArtESTETIKA KERIS DESA AENG TONG-TONG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUMENEP MADURA ABSTRAK Nilai dari Estetika keris dari desa tong-tong sebagai wujud sinkretisme bagi kehidupan masyarakat Sumenep mengubah paradigma masyarakat tentang estetika keris, keris sebagai wujud dari simbol kecerdikan budi, atau menjadi benda koleksi yang dilihat estetikanya. Keris juga menjadi sebuah alat dari perlengkapan berbagai aktivitas. Terakhir, fungsi dari keris sebagai benda seni. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan purposive sampling yang dilanjutkan dengan pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan dasar dari keris yaitu besi, baja, dan nikel, sedangkan nilai estetika yaitu dapat diklasifikasikan ditentukan dari seberapa banyak pengulangan proses pelipatan dan penempaannya (saton). Semakin banyak pelipatan yang dilakukan, akan semakin lembut corak pamor yang dihasilkan. Bentuk-bentuk dari keris yang terdapat di desa Aeng Tong-tong yaitu Keris Keraton Sumenep, Keris Dhamar Sumenep, Keris Gati Pamor Brahma Watu Sumenep, Carubuk Luk 7 Sumenep, Keris Senamper Ngulit Semangka Sumenep, Keris Brojol Sepuh Dalem Sumenep, Keris Empu Koso Pamor Jung Madura Sepuh, masing-masing dari bentuk keris tersebut memiliki nilai estetika dan nilai sejarah yang tinggi sehingga masyarakat daerah Sumenep selalu menjaga nilai seni, luhur, dan juga nilai budaya yang melekat secara turun-temurun terhadap masyarakat desa aeng tong-tong pada umumnya    Kata Kunci: Keris; Estetika;  Nilai; Seni