Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Penanggulangan Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember Denny Ferdiyantoro; Aminatul Afilah; Chintya Dwi Lestari; Mohammad Misbaqul Arfah; Ichah Yunia Rahmawati; Muhammad Ridwan Effendi; Harum Rizky Amalia; Adam Muhshi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5601

Abstract

Kekerasan seskual merupakan isu yang paling disorot baik di masyarakat lokal maupun masyarakat global. Salah satu faktor yang memicu prevalensi dan penanganan pada kasus kekerasan seksual adalah tingkat kesadaran hukum di kalangan perseorangan. Bahwa kesadaran hukum memiliki peran penting dalam upaya pencegahan, penanganan, dan penuntutan pada pelaku kekerasan seksual. Sangat disayangkan pula bahwa dengan maraknya kasus kekerasan seksual menjadikan adanya hak asasi manusia mulai tidak dipedulikan. Sampai pada saat ini pun studi yang mengeksplorasi hubungan anatara kesadaran hukum dengan kekerasan seksual masih sangat terbatas, terutama pada konteks latar belakang budaya dan sosial yang berbeda. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesadaran hukum masyarakat di Desa Karanganyar terkait dengan tindak pidana kekerasan seksual serta menganalisis sejauh mana tingkat kesadaran hukum berkontribusi terhadap upaya penanggulangan tindak pidana kekerasan seksual. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengevaluasi dampak dari adanya kesadaran hukum terhadap upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu sebuah cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis. Terkait dengan pengumpulan data metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, penulis berharap akan ditemukan hubungan antara tingkat kesadaran hukum dan insiden kekerasan seksual. Hasilnya dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana kesadaran hukum dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah dan mengatasi kekerasan seksual. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan dasar bagi pengembangan program-program pendidikan hukum dan kampanye kesadaran masyarakat yang lebih efektif dalam melawan kekerasan seksual.
Analisis Persimpangan Hukum Positif Dan Perilaku Masyarakat Desa Karangharjo, Silo, Jember Dikaji Melalui Pendekatan Sosiologi Hukum Mohammad Misbaqul Arfah; Ichah Yunia Rahmawati; Dhaifina Dewita Ayu; Siti Faizeh; Fauzi Rohman; Tasya Defana Belinda; Iyaksa Tirta Amukti
Public Service and Governance Journal Vol. 5 No. 1 (2024): Januari : Public Service and Governance Journal
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/psgj.v5i1.1214

Abstract

This research discusses the phenomenon of the people of Karangharjo Village, Silo District, Jember Regency who tend to behave deviantly from positive Indonesian law, more specifically related to the problem of early marriage, high rates of divorce, domestic violence and high cases of stunting that occur in children which is normalized by local community. In 2022, there will be 50,673 applications for marriage dispensation, 516,344 divorce cases, where 80% of these divorce cases are experienced by couples who have been together for less than 5 years. This research was studied using a qualitative descriptive approach and legal sociology, and the analysis of this research data was empirical. To find out about the behavior of the people of Karangharjo Village, Silo District, Jember Regency who deviate from positive law in Indonesia. Data collection techniques in this research were carried out using interviews, observations and document review. There were 10 informants interviewed. This village was used as an object because it was considered to be one of the sub-districts that applied for the highest marriage dispensation in Jember Regency. Researchers succeeded in answering social impacts, including the factors that cause early marriage due to people's concerns about deviations from the nature of religion if their children are not married immediately, apart from that, the perspective emerged that if children aged 20 years have not been married, this is considered a disgrace for the family in Karangharjo Village. The causality of this deviation results in high stunting rates due to mental, economic and psychological unpreparedness in establishing a harmonious household. Community behavior tends to deviate, where traditions and cultural customs are upheld more highly than positive law itself. Therefore, an approach is needed to understand people's behavior so that they comply with positive law without exception, namely by using a legal sociology of law.