Hapsoro Bagus Wicaksono
Master of Chemical Engineering, Department of Chemical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemodelan Proyeksi Supply and Demand Energi di Kota Semarang Tahun 2020-2030 Menggunakan Perangkat Lunak Low-Emission Analysis Platform (LEAP) Hapsoro Bagus Wicaksono; Hadiyanto Hadiyanto
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 4, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2023.16900

Abstract

Manusia sejatinya memiliki beberapa kebutuhan yang primer, dalam Haslow Hierarchy kebutuhan primer yang harus dimiliki manusia adalah sandang, pangan, papan, dan energi. Disebutkan bahwa energi merupakan suatu hal yang sangat esensial bagi keberlangsungan hidup suatu umat manusia, dan serta seluruh kegiatan manusia dalam menunjang keberlangsungan hidup pasti akan bersinggungan dengan kebutuhan energi. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi di suatu daerah diperlukan adanya studi proyeksi kebutuhan energi. Proyeksi kebutuhan energi adalah suatu pemodelan matematis dalam memperkirakan suatu kebutuhan energi pada daerah tertentu, kemudian kebutuhan energi tersebut dibandingkan dengan suplai energi agar terciptanya keseimbangan suplai dan permintaan energi. Proyeksi kebutuhan energi juga merupakan salah satu langkah suatu daerah dalam menyusun dan mempertimbangkan kebijakan ataupun aturan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan energi. Proses proyeksi kebutuhan energi dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti: metode trendline, metode end-use, dan metode ekonometri. Ketiga metode tersebut adalah metode yang paling sesuai dengan proses pemodelan proyeksi kebutuhan energi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui supply, and demand energi yang berada di Kota Semarang. Pemodelan yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah Business as Usual (BaU) yang mana merupakan sebuah skenario dasar untuk menentukan supply, and demand energi, dan studi kasus ini memodelkan kebutuhan energi Kota Semarang dari Tahun 2020-2030. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh bahwa supply, and demand energi Kota Semarang setimbang, dan tidak ada indikasi oversupply energi ataupun shortage energi. Kemudian yang dapat disimpulkan dari penelitian dengan studi kasus Kota Semarang ini adalah bahwa pertumbuhan jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah kebutuhan energi di Kota Semarang.