Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Puzzle Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Anak Penyintas Bencana Di SDN 1 Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi Pitriani Pitriani; Kiki Sanjaya; Annisa Nur Rahmadany; Firmansyah Firmansyah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i2.198

Abstract

Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah adalah salah satu daerah yang hampir setiap tahun terdampak banjir. Bencana akan diikuti dengan munculnya pengungsian yang tidak didukung dengan fasilitas sanitasi yang memadai, hal ini dapat memicu terjadinya wabah, sehingga pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya kelompok rentan seperti anak-anak perlu ditingkatkan. Untuk itu kami civitas akademika FKM UNTAD akan memberikan edukasi kepada siswa-siswi di SDN 1 Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi mengenai langkah minimal PHBS yang harus dilakukan dalam kondisi pascabencana. Media yang digunakan berupa PUZZLES Pendidikan PHBS yang berbahan dasar sampah atau barang bekas seperti karton dan plastik kemasan. Hal ini dilakukan karena kondisi di Desa Rogo yang masih minim akses internet sehingga pendidikan berbasis digital tidak mungkin dilakukan. Untuk mengukur perubahan pengetahuan siswa terkait kegiatan PHBS akan dilakukan pre dan post test. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 diketahui terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang PHBS setelah mendapat edukasi melalui video dan permainan. Kegiatan ini diikuti oleh 38 siswa kelas IV-VI SDN 1 Rogo. Kegiatan yang berkesinambungan diperlukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan siswa terkait PHBS melalui berbagai metode yang menarik bagi siswa seperti penggunaan games
Pelatihan Pembuatan Teh Herbal dari Daun Kelor Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Pada Ibu PKK di Kecamatan Parigi Barat Hasanuddin Asriani; Toknok Bau; Pitriani Pitriani; Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v2i2.199

Abstract

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Sulawesi Tengah yang banyak dijumpai ditanam sebagai pagar hidup, ditanam di sepanjang ladang atau tepi sawah yang berfungsi sebagai tanaman penghijau dan dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat dengan memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman tersebut mulai dari daun, kulit batang, biji, hingga akarnya yang memiliki nutrisi cukup tinggi seperti vitamin A, kalsium, protein, dan zat besi. Pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap pertama dilakukan survei tentang produk olahan yang telah diproduksi oleh kelompok mitra (Kelompok Tani Neokola Salara) dan ketersediaan bahan baku tanaman kelor di masyarakat, kemudian dilakukan penyuluhan terkait teori dasar tanaman kelor. Tahap kedua yaitu pelaksanaan pendampingan dan pelatihan kepada Kelompok Tani Neokola Salara membuat teh herbal dan melakukan evaluasi, dimana peserta akan diminta mengisi kuesioner pelaksanaan kegiatan pengabdian. Hasil yang didapatkan pada pengabdian ini yaitu karakteristik responden dalam kegiatan ini secara keseluruhan diikuti oleh perempuan dan memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, memiliki umur pra-lansia dengan jumlah 7 orang, umur lansia dengan jumlah 2 orang, tingkat Pendidikan SMP/SMA/SMK memiliki proporsi terbanyak yaitu 13 orang, Pendidikan SD dengan proporsi terkecil yaitu 2 orang, dan analisis biaya pembuatan teh herbal daun kelor harga yang ditetapkan yaitu Rp. 15.000, dimana harga daun kelor segar untuk perkarton yaitu Rp 800/80g. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian sudah mengetahui atau sudah mendengar teh yang terbuat dari daun kelor melalui media sosial dan tetangga, serta juga sudah mengetahui cara penyajian teh daun kelor, tetapi masih belum mengetahui cara pembuatan teh herbal daun kelor, dan pada pengujian postest menunjukkan bahwa secara keseluruahan sudah mengetahui teh herbal daun kelor dan juga cara pembuatannya serta juga sudah mengetahui bahan tambahan dan takaran dalam satu sachet teh herbal