Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rancang Bangun dan Pengujian Penetrometer Digital dengan Perekam Data Berbasis Android Budi Priyonggo; I Dewa Made Subrata; Radite Praeko Agus Setiawan
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.635 KB) | DOI: 10.19028/jtep.07.1.83-90

Abstract

Abstract Static penetrometer is designed to measure the force that required to push a conical probe of the soil deepness through a constant velocity. The output data are force per unit area without soil factor influenced, i.e. soil moisture content. Soil moisture content is an important factor that affects soil penetration resistance. The soil moisture content method that commonly uses a gravimetric method can takes a long time to obtain data of soil moisture conten. Therefore a penetrometer is needed which can measure the soil moisture content at once. The objective of study is to design and develop static penetrometer equipped with soil moisture sensor and android based data record system. Loadcell and HX711 used as force sensor, HC-SR04 and DHT11 used as depth sensor and a kit soil moisture module has been modified as soil moisture sensor. Calibration and validation result of the sensor shown that the correlation value of R2=0.9994 and R2=0.9995 (force sensor), R2=0.9999 and R2=0.9999 (depth sensor) and R2= 0.9098 and R2=0.9255 (soil moisture sensor). Penetrometer performance test in land result obtained the value of R2=0.9583 for cone index, R2=0.9994 for depth sensor dan R2=0.6673 moisture content sensor. Penetrometer pervormance test in rice field result obtained the value of R2=0.9583 for cone index, R2=0.9941 for depth sensor and R2=0.7201 moisture content sensor. The result of regression anlaysis for moisture content equation obtained value R2=0.7201 for testing on dry land and R2=0.9058 for testing in the paddy fields. The experimental result shown that the new develop penetrometer instrument can be used as an alternative instrument to measure soil pentration that eqquiped with soil moisture content data.AbstrakPenetrometer statis didesain untuk mengukur gaya yang dibutuhkan untuk menekan probe kerucut kedalaman tanah dengan kecepatan konstan. Output datanya adalah gaya persatuan luas tanpa faktor sifat tanah lain seperti kadar air. Kadar air tanah merupakan faktor penting yang memengaruhi tahanan penetrasi tanah. Metode pengukuran kadar air yang umum menggunakan metode gravimetri yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan data kadar air tanah. Maka dari itu dibutuhkan penetrometer yang dapat sekaligus mengukur kadar air dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang, membangun dan menguji penetrometer digital dilengkapi pembacaan kadar air dengan perekam data berbasis android. Loadcell dan HX711 digunakan sebagai sensor gaya, HC-SR04 dan DHT11 digunakan sebagai sensor kedalaman dan kit sensor kadar air tanah termodifikasi digunakan sebagai sensor kadar air. Hasil kalibrasi dan validasi sensor didapatkan nilai R2=0.9994 dan R2=0.9995 untuk sensor gaya, R2=0.9999 dan R2=0.9999 untuk sensor kedalaman, R2=0.9098 dan R2=0.9255 untuk sensor kadar air tanah. Hasil pengujian kinerja di lahan kering secara terpadu di dapatkan nilai nilai R2=0.9583 untuk cone index, R2=0.9994 untuk sensor kedalaman dan R2=0.6673 untuk sensor kadar air. Hasil pengujian di lahan sawah didapatkan nilai R2=0.9583 untuk sensor gaya, R2=0.9941 untuk sensor kedalaman dan R2=0.7696 untuk sensor kadar air. Hasil analisis regresi pada proses kalibrasi ulang didapat persamaan penduga kadar air dengan nilai R2=0.7201 untuk pengujian di lahan kering dan R2=0.9058 untuk pengujian di lahan sawah. Berdasarkan data yang didapatkan maka penetrometer yang dirancang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen ukur tahanan penetrasi yang dilengkapi dengan data kadar air. 
Rancang Bangun Alat Pengangkut Telur Ayam Skala UKM dengan Menggunakan Sistem Peredam dan Pendekatan Aspek Ergonomika Zunanik Mufidah; Risky Wiradinata; Sabar Sabar; Duwi Hariyanto; Kisna Pertiwi; Madi Madi; Khoirun Naimah; Rudi Setiawan; Budi Priyonggo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.01

Abstract

Telur mempunyai sifat mudah rusak (perishable) yang disebabkan karena penurunan kualitas telur ayam. Pecahnya kulit telur juga dapat disebabkan karena kesalahan proses pengambilan, pengangkutan dan penyimpanan telur. Proses pengangkutan telur ayam pada skala UKM (Usaha Kecil Menengah) dilakukan secara manual yaitu diangkut oleh manusia dari kandang menuju tempat penyimpanan. Permasalahan lain yang timbul pada proses pengangkutan secara manual adalah tenaga yang besar dan waktu yang lama, sehingga membutuhkan tenaga kerja khusus. Efek lain dari pengangkutan manual adalah dapat menimbulkan kelelahan dan penurunan fungsi fisik. Sehingga dibutuhkan alternatif alat pengangkut telur. Kondisi lingkungan kandang ayam yang sempit dan bergelomang perlu diperhatikan dalam proses perancangan alat. Rancang bangun alat menggunakan sistem peredam getaran dan memperhatikan aspek ergonomi dengan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA) menjadi solusi yang ditawarkan agar tetap nyaman digunakan. Pengujian pada lahan yang berbeda yaitu beton dan tanah yang memiliki permukaan yang bergelombang. Hasil rancangan desain alat pengangkut telur memiliki kemampuan meredam hingga 2742.43 Ns/m, kapasitas rata-rata angkut 49.74 kg/menit atau setara mengalami peningkatan 22.44%, jumlah pekerja dapat ditekan 50%, biaya pengangkutan dapat ditekan sebesar 28% jika dibandingkan dengan cara manual. Analisis RULA menunjukkan pengangkutan secara manual memiliki skor 6 artinya resiko aktivitas tinggi dan perlu dilakukan perbaikan, sedangkan pengangkutan menggunakan alat memiliki skor 4 artinya desain alat dapat diterima.
Pengujian Cone Index pada Tanah Kering dengan Menggunakan Digital Penetrometer Budi Priyonggo; Zunanik Mufidah
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.02.04

Abstract

Persiapan lahan pada budidaya pertanian merupakan salah satu faktor penting pendukung produktivitas pertanian. Tahanan penetrasi tanah dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi ketahanan tanah terhadap penetrasi akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar air tanah dengan CI menggunakan penetrometer digital. Pengujian penetrasi tanah yang dilakukan pada lahan kering tanpa pengolahan tanah dengan kedalaman 0 – 60 cm. Tekstur tanah yang diuji berdasarkan standar Japanese Soil Physics adalah Loam. Penetrometer yang digunakan termasuk kedalam penetrometer kerucut tipe laju konstan. Terdapat keeratan yang kuat antara CI dan KA, z pada pengujian penetrasi tanah di lahan kering tanpa pengolahan dengan nilai Multiple R sebesar 0.9688. Berdasarkan hasil pengujian ANOVA didapatkan pengaruh KA terhadap CI secara signifikan dan positif.
Kalibrasi silang pengukur EC tanah (RS-485) dengan WET-2 sensor di Rumpin, Bogor Budi Priyonggo; Athoillah Azadi; Muhammad Hafidz; Adi Wirawan; Narjisul Ummah; Dwi Rahayu; Zunanik Mufidah
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 2 No 2 (2023): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v2i2.533

Abstract

Electrical Conductivty (EC) merupakan besaran fisika dan mekanika tanah yang digunakan sebagai indikator salinitas tanah dan ketersediaan nitrogen untuk tanaman. EC juga menjadi besaran untuk memperkirakan sifat tanah lainnya, seperti kelembaban tanah dan kedalaman tanah. Konduktivitas listrik tanah dapat diukur karena adanya elektrolit yang terlarut dalam partikel dan larutan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kalibrasi silang sensor EC pada soil comprehensive sensor tipe RS485 terhadap WET-2 sensor. Kalibarsi dilakukan agar mendapatkan nilai yang tepat dan sesuai untuk mewakili kondisi lingkungan yang diinginkan. Pada penelitian ini kalibrasi dilakukan pada 40 titik sampel lapangan di Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN) Teknologi Penerbangan (TEKBANG) Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Hasilnya menunjukkan nilai R square 0.8127 memberikan informasi bahwa hubungan antara sensor dan kalibrator sangat tinggi, kemudian multiple R sebesar 0.9015 mengindikasikan hubungan yang kuat antara sensor dan kalibrator. Hal ini menunjukan bahwa sensor yang digunakan cukup mampu mewakili nilai kalibrator.