Gereja dapat diartikan secara rohani dan jasmani. Secara rohani, gereja dapat diartikan sebagai perkumpulan orang-orang yang percaya dan beriman kepada Yesus. Secara fisik, gereja adalah sebuah bangunan tempat umat Kristiani melakukan peribadatan dan kegiatan rohani lainnya.Gereja Hibuwundu merupakan salah satu cabang dari gereja pusat yaitu GKS Lambanapu. Di GKS Hibuwundu terdapat warta mimbar yang memuat tentang pengumu Gereja dapat diartikan secara rohani dan jasmani. Secara rohani, gereja dapat diartikan sebagai perkumpulan orang-orang yang percaya dan beriman kepada Yesus. Secara fisik, gereja adalah sebuah bangunan tempat umat Kristiani melakukan peribadatan dan kegiatan rohani lainnya.Gereja Hibuwundu merupakan salah satu cabang dari gereja pusat yaitu GKS Lambanapu. Di GKS Hibuwundu terdapat warta mimbar yang memuat tentang pengumuman di gereja salah satunya ibadah Penelaahan Alkitab di dalam rumah tangga, yang biasa ditulis di sebuah buku dan tiap minggu dibacakan di warta mimbar. Permasalahan penyusunan jadwal ibadah masih menggunakan cara manual, dan menggunakan biaya yang besar karena harus membeli kertas, biaya fotocopy jadwal ibadah Penelaahan Alkitab yang untuk di bagikan ke setiap rumah jemaat, dan tenaga yang dikeluarkan juga lebih besar. Pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Ibadah Belajar Alkitab dengan metode Waterfall. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode SUS dan pengujian black box. Berdasarkan hasil pengujian Black box, fitur-fitur sistem berjalan sesuai dengan kegunaannya.Pada pengujian SUS masuk dalam kategori OK dan sistem bisa digunakan. Kesimpulannya, Sistem Informasi Penjadwalan Ibadah dapat digunakan untuk mempermudah majelis jemaaat dalam hal pembuatan jadwal ibadah Penelaahan Alkitab pada Gks Hibduwundu sehingga tidak lagi menggunakan cara manual dalam hal pembuatan jadwal ibadah. man di gereja salah satunya ibadah Penelaahan Alkitab di dalam rumah tangga, yang biasa ditulis di sebuah buku dan tiap minggu dibacakan di warta mimbar. Permasalahan penyusunan jadwal ibadah masih menggunakan cara manual, dan menggunakan biaya yang besar karena harus membeli kertas, biaya fotocopy jadwal ibadah Penelaahan Alkitab yang untuk di bagikan ke setiap rumah jemaat, dan tenaga yang dikeluarkan juga lebih besar. Pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Ibadah Belajar Alkitab dengan metode Waterfall. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode SUS dan pengujian black box. Berdasarkan hasil pengujian Black box, fitur-fitur sistem berjalan sesuai dengan kegunaannya.Pada pengujian SUS masuk dalam kategori OK dan sistem bisa digunakan. Kesimpulannya, Sistem Informasi Penjadwalan Ibadah dapat digunakan untuk mempermudah majelis jemaaat dalam hal pembuatan jadwal ibadah Penelaahan Alkitab pada Gks Hibduwundu sehingga tidak lagi menggunakan cara manual dalam hal pembuatan jadwal ibadah.