Penelitian ini mengkaji tentang Masjid Tua Al-Hilal Katangka sebagai simbol peradaban Islam di Gowa. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis latar belakang berdirinya Masjid Tua Al-Hilal Katangka dan 2) menganalisis unsur-unsur peradaban Islam pada Masjid Tua Al-Hilal Katangka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui field research (penelitian lapangan), yaitu menggunakan data dari hasil wawancara lapangan dari narasumber. Penelitian ini menggunakan pendekatan teologis, arkeologi, dan antropologi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, latar belakang berdirinya Masjid Tua Al-Hilal Katangka atas inisiatif Raja Gowa XIV I Mangngrangi Daeng Manrabbia pada tahun 1603. Beliau mendirikan masjid sebagai fasilitas ibadah tamu kerajaan yang beragama Islam. Peristiwa ini dilatarbelakangi ketika syekh dari Yaman beserta rombongannya melaksanakan salat Jumat di bawah pohon katangka. Kedua, inskripsi yang terdapat di beberapa bagian masjid seperti tiga pintu dan mimbar masjid menggambarkan bentuk perkembangan pembangunan masjid dari bebarapa Raja Gowa pada masanya hingga pemerintah setempat dan masyarakat