Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Skarifikasi dan Suhu Air Perendaman terhadap Kemampuan Imbibisi pada Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) Dewi Diharjo
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 4, No 3 (2023): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v4i3.168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perlakuan skarifikasi dan suhu air perendaman terhadap kemampuan imbibisi pada biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.). Penelitian dilakukan dengan dua perlakuan yaitu (Y) Biji tanpa skarifikasi, Y1 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃  selama 40 jam, Y2 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃  selama 25 jam, Y3 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃  selama 15 jam; dan (X) Biji diskarifikasi, X1 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃  selama 40 jam, X2 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃  selama 25 jam, X3 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃  selama 15 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji nangka (Artocarpus heterophyllus lamk.) yang diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃ selama 40 jam (X1) menunjukkan kemampuan imbibisi tercepat dengan persentase kadar air yang masuk sebesar 4,3%. Sedangkan kemampuan imbibisi terlambat ditunjukkan oleh biji nangka tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman terendah 20℃  selama 15 jam yang menunjukkan persentase kadar air yang masuk sebesar 0,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan skarifikasi pada biji nangka yang bersifat impermeable dengan suhu air perendaman 40℃ menunjukkan adanya perbedaan.
Keanekaragaman dan Hubungan Kekerabatan Fenetik Spesies Anggota Famili Apocynaceae di Kawasan Kampus Universitas Sebelas Maret, Surakarta Dewi Diharjo; Nurmiyati Nurmiyati
SPIZAETUS: JURNAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI Vol 5, No 1 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i1.339

Abstract

Apocynaceae merupakan salah satu famili tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki keanekaragaman sekitar 2.000 spesies yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Salah satu tempat eksplorasi keanekaragaman spesies anggota famili Apocynaceae adalah di Kampus Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang memiliki potensi sebagai pertumbuhan berbagai tanaman tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan hubungan kekerabatan spesies anggota famili Apocynaceae berdasarkan karakteristik morfologi di Kampus Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplorasi.  Sampel yang didapat kemudian diidentifikasi berdasarkan 15 ciri karakteristik morfologi menggunakan kunci determinasi Flora of Java, lalu mendeskripsikan karakter morfologi sesuai fakta di lapangan. Hasil penelitian ditemukan sembilan spesies anggota famili Apocynaceae yang terdiri dari lima genus berbeda yaitu spesies Tabernaemontana divaricata L., Tabernaemontana corymbose L., Catharanthus roseus L., Catharanthus lanceus L., Cerbera manghas L., Plumeria acuminata L., Plumeria inodora L., Plumeria alba L., dan Adenium obesum L. Analisis klaster berdasarkan parameter 15 ciri karakter morfologi yang dilakukan menggunakan metode pengelompokan UPGMA (Unweighted Pair Group Method using Arithmetic Average) menghasilkan dua klaster. Hasil analisis komponen utama karakter morfologi yang paling mempengaruhi dalam hasil pengelompokan spesies famili Apocynaceae adalah tipe percabangan, warna bunga, bentuk daun, posisi mahkota bunga, tipe perbungaan, pangkal daun, habitus, bentuk buah dan biji.