p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BIOEDUSCIENCE
Diana Hernawati
Pendidikan Biologi, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Miskonsepsi Peserta Didik pada Materi Sistem Saraf Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test Tezar Rivaldo Pakpahan; Diana Hernawati; Ryan Ardiansyah
BIOEDUSCIENCE Vol 4 No 1 (2020): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/4127-364844

Abstract

Background: Biologi memiliki beberapa konten materi yang erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Selayaknya materi Biologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh peserta didik. Namun banyak peserta didik yang kesulitan memahami suatu konsep bahkan mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan suatu kesalahpahaman yang bila tidak didiagnosis akan menyebabkan rantai kesalahpahaman yang berkepanjangan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik pada materi sistem saraf. Sumber data penelitian adalah kelas XI MIPA-1 SMAN 2 Tasikmalaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes diagnostik Four-tier test dan Wawancara untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik. Hasil: Penelitian terhadap 35 orang subyek menunjukkan pesentase miskonsepsi peserta didik sebesar 8,1% dengan kategori rendah. Adapun sumber miskonsepsi terdiri dari guru, siswa, buku dan bimbel. Sumber miskonsepsi yang memiliki kontribusi paling besar adalah peserta didik dengan persentase 68,6% yang disebabkan oleh pemikiran asosiatif siswa, reasoning yang salah dan minat belajar yang rendah. Kesimpulan: Miskonsepsi peserta didik pada materi sistem saraf di kelas XI-MIPA1 SMAN 2 Tasikmalaya tergolong rendah dan sumber miskonsepsi terbesar adalah peserta didik itu sendiri. Dengan demikian agar peserta didik dapat menghindari miskonsepsi pada pembelajaran, maka peserta didik perlu mengomunikasikan pemahamannya dengan guru, memilih buku yang kredibel, dan menghindari bimbel yang memiliki tutor tidak sesuai kualifikasi.
Analisis Miskonsepsi Peserta Didik pada Materi Sistem Saraf Menggunakan Four-Tier Diagnostic Test Tezar Rivaldo Pakpahan; Diana Hernawati; Ryan Ardiansyah
BIOEDUSCIENCE Vol 4 No 1 (2020): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/4127-364844

Abstract

Background: Biologi memiliki beberapa konten materi yang erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Selayaknya materi Biologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh peserta didik. Namun banyak peserta didik yang kesulitan memahami suatu konsep bahkan mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan suatu kesalahpahaman yang bila tidak didiagnosis akan menyebabkan rantai kesalahpahaman yang berkepanjangan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik pada materi sistem saraf. Sumber data penelitian adalah kelas XI MIPA-1 SMAN 2 Tasikmalaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes diagnostik Four-tier test dan Wawancara untuk menganalisis miskonsepsi peserta didik. Hasil: Penelitian terhadap 35 orang subyek menunjukkan pesentase miskonsepsi peserta didik sebesar 8,1% dengan kategori rendah. Adapun sumber miskonsepsi terdiri dari guru, siswa, buku dan bimbel. Sumber miskonsepsi yang memiliki kontribusi paling besar adalah peserta didik dengan persentase 68,6% yang disebabkan oleh pemikiran asosiatif siswa, reasoning yang salah dan minat belajar yang rendah. Kesimpulan: Miskonsepsi peserta didik pada materi sistem saraf di kelas XI-MIPA1 SMAN 2 Tasikmalaya tergolong rendah dan sumber miskonsepsi terbesar adalah peserta didik itu sendiri. Dengan demikian agar peserta didik dapat menghindari miskonsepsi pada pembelajaran, maka peserta didik perlu mengomunikasikan pemahamannya dengan guru, memilih buku yang kredibel, dan menghindari bimbel yang memiliki tutor tidak sesuai kualifikasi.