Penelitian ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang penyandang kelainan fisik maupun mental, kelainan perilaku maupun kelainan sosial agar mampu mengembangkan sikap pengetahuan serta keterampilan sebagai peribadi maupun anggota masyarakat dalam berinteraksi sosial serta dapat mengembangkan potensi-potensi dasar yang dimiliki secara optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling yang berjumlah sebanyak 6 orang, data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dengan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penilitian menunjukkan bahwa pelaksanaan terapi perilaku bagi anak penyandang autis di SLB Kusuma Bangsa dapat dilakukan secara individu ataupun klasikal. Pelaksanaan terapi perlu dipertimbangkan berdasarkan masalah yang dialami oleh anak penyandang autis sebelum melakukan terapi, bahkan guru juga diberi keleluasan dalam melakukan terapi dengan mengatur jadwal pelaksanaan sesuai dengan kondisi yang dialami anak-anak. Dalam pelaksanaan terapi sekolah memberi penilaian secara terus menerus. Penilaian dapat dilakukan untuk mengetahui dan memantau perubahan serta kemajuan yang dicapai oleh anak-anak dan pelaksanaan terapi perilaku memiliki tahapan pelaksanaan yaitu assesmen, menetapkan tujuan, implementasi topik dan evaluasi