Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana etnosentrisme di desa Singonegaran Kediri dapat mempengaruhi integrasi nasional dan cara mengatasi permasalahan tersebut. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, dimana menggunakan metode wawancara dengan beberapa instrumen pertanyaan, observasi secara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nasional yang diterapkan di desa Singonegaran adalah diadakannya gotong royong, budaya komunikasi dengan contoh memeriahkan pelaksanaan HUT RI dengan lomba, jalan sehat, renungan malam hingga bazar bersama. Tantangan dalam menerapkan integrasi nasional yaitu adanya sikap etnosentrisme warga yang mengganggap budaya desa lain lebih baik dan menghindar dari kegiatan tersebut. Pengaruh integrasi nasional terhadap etnosentrisme terhadap warga sangat berpengaruh karena sikap ini merupakan sikap fanatik yang mengartikan budaya mereka lebih baik dan unggul daripada budanya sendiri yang menjadikan hal tersebut sebagai ancaman integrasi nasional. Kesepakatan norma dan nilai sosial yang dilestarikan yaitu nilai sosial yang berperan penting dalam masyarakat dan dijadikan pegangan hidup dalam menentukan sikap ditiap harinya dan norma tersebut sudah dijalankan secara konsisten sehingga menjadikan aturan yang wajib dilaksanakan bersama.