Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara, dengan data terakhir mencatat AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Upaya asuhan antenatal menjadi kunci utama dalam mengurangi angka kematian ibu dan mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diterapkan di berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016 melaporkan tingkat angka kematian maternal (Maternal Mortality Rate/MMR) di negara berkembang yang sangat tinggi, mencapai sekitar 415/100.000 kelahiran hidup, yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara Eropa dan negara maju. WHO juga mencatat bahwa sekitar setengah juta perempuan meninggal setiap tahunnya akibat kehamilannya, dan 99% dari kematian ini terjadi di negara-negara berkembang. Sebanyak 75% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetri langsung, termasuk perdarahan, hipertensi, sepsis, aborsi, emboli, dan penyebab lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu di Klinik Pratama Dr. Abdul Radjak.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan berbagai informan seperti Koordinator Klinik Pratama, Kepala Klinik Pratama, pemegang program KIA, Bidan, dan ibu hamil. Pendekatan cross sectional digunakan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan program pelayanan antenatal terpadu di Klinik Pratama Dr. Abdul Radjak. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, FGD, serta pengumpulan data primer dan sekunder. Sampel dipilih secara purposive sampling dengan melibatkan 20 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu di Klinik Pratama Dr. Abdul Radjak cukup baik, dengan sumber daya manusia bidan yang telah mengikuti pelatihan pelayanan antenatal Terpadu. Kata Kunci : analisis, klinik pratama, pelayanan antenatal terpadu