Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu. Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas terhadap edukasi dan konsultasi kesehatan mental, pengembangan aplikasi mobile menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Aplikasi berbasis mobile telah menjadi bagian integral dalam upaya penyediaan edukasi dan konsultasi terkait kesehatan mental. Namun, seringkali, aplikasi semacam ini kurang mempertimbangkan pengalaman pengguna yang optimal dalam perancangan antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX). Dalam konteks ini, metode Design Thinking telah diadopsi untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang baik dari aplikasi berbasis mobile yang berfokus pada edukasi dan konsultasi kondisi kesehatan mental, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi terkait kondisi kesehatan mental dengan mudah. Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini adalah Design Thinking, yang menekankan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna serta iterasi berkelanjutan dalam proses perancangan. Melalui serangkaian tahap dalam metode Design Thinking, penelitian ini menggali perspektif pengguna, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi yang berfokus pada pengguna, dan menguji prototipe aplikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Design Thinking dapat menghasilkan UI/UX yang lebih intuitif, responsif, dan berfokus pada pengguna. Dengan pendekatan desain yang berorientasi pada pengguna dan berbasis mobile, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan mengurangi stigma seputar kesehatan mental.