ABSTRAK Rokok elektrik adalah perangkat elektronik yang dapat memanaskan cairan yang mengandung nikotin dan bahan kimia lainnya, menjadi uap sehingga dapat dihirup oleh pengguna tanpa harus membakar tembakau. Rokok ini semakin populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Penggunaan rokok elektrik di Indonesia semakin meningkat mencapai 2,8%. Provinsi Sulawesi utara juga menunjukkan prevalensi perokok elektrik yang tinggi yaitu 4,42% melebihi rerata nasional. Sebagian besar perokok elektrik di provinsi ini didominasi oleh perempuan (2,38%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peralihan jenis rokok (dari tembakau ke elektrik) dengan pengetahuan dan tingkat ketergantungan nikotin pada mahasiswa perokok di Universitas Negeri Manado (UNIMA). Penelitian ini merupakan jenis crossectional study dengan jumlah responden sebanyak 109 orang yang diambil menggunakan teknik virtual snowball sampling. Responden adalah pengguna rokok elektrik yang berstatus sebagai mahasiswa(i) UNIMA. Pengumpulan data melalui survei daring menggunakan kuesioner google form. Analisis statisik menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis univariat menunjukkan sebanyak 92,7% responden menggunakan rokok elektrik 0-2 tahun, dan sebanyak 61,5% adalah perokok tembakau yang beralih ke elektrik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel peralihan jenis rokok tidak berhubungan dengan pengetahuan (p-value=0,941>0,05) akan tetapi berhubungan dengan tingkat ketergantungan nikotin (p-value=0,0410.05), but was correlated with nicotine dependence level (p-value=0.041