Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN RAYA “BALIGE BY PASS” (STA 5+635 s/d STA 9+442) KABUPATEN TOBA SAMOSIR Martin Luther Laia; Devita Sari Manihuruk; Semangat Debataraja; Yusuf Aulia Lubis
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 11 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Balige By Pass adalah ruas jalan yang berada di Kabupaten Toba Samosir yang merupakan klasifikasi jalan kolektor dengan kondisi medan yang datar. Kecepatan rencana geometrik jalan yaitu 60 km/jam. Perencanaan geometrik yang baik salah satunya meliputi alinemen horizontal yang aman dan nyaman bagi pengemudi sesuai aturan perencanaan agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan selama diperjalanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi apakah kondisi alinemen horizontal pada ruas jalan tersebut telah memenuhi standar pada pedoman yang ada. Perhitungan evaluasi ini menggunakan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alinemen horizontal pada lokasi yang ditinjau pada Ruas jalan Balige By Pass Kabupaten Toba Samosir mempunyai 1 buah tikungan yang berbeda hasil perhitungan perencana dengan perhitungan peneliti dimana tikungan tersebut berbeda hasil pada penentuan nilai R min (jari - jari minimum) untuk penggunaan jenis tikungan Spiral-Circle-Spiral sesuai kecepatan rencana. Sementara hasil perhitungan peneliti memiliki hasil perhitungan tikungan dengan jenisSpiral-Spiral, tikungan tersebut terletak pada titik P67.
ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI SIANTAR-BALIGE DENGAN METODE STATED PREFERENCE Romatua Simarmata; Hendro Lambok Sirait; Semangat Debataraja; Yusuf Aulia Lubis
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v11i2.3624

Abstract

Pemilihan moda transportasi memiliki peran yang penting dalam sebuah perencanaan sistem transportasi. Hal ini dikarenakan pentingnya mengetahui karakteristik serta perilaku pengguna moda dalam mendesain sarana maupun prasarana transportasi yang akan disediakan. Karakteristik umum penggunazmoda Bus didominasizoleh wanita dengan persentase 56% dan pada moda Mini Bus didominasizoleh Pria dengan persentase 57%. Rentang usia responden bus didominasi dengan rentang usia 41-50 tahun sebesar 36% dan Mini Bus dengan rentang usia 31-40 tahun sebesar 43%. Tingkat pendidikan terakhir responden bus adalah SMA dengan persentase 52% dan responden Mini Bus adalah sarjana dengan persentasi 48%. Pekerjaan responden bus didominasi bekerja di petani sebesar 31%, pada Mini Bus didominasi oleh wiraswastazsebesar 38%. Dengan maksud perjalanan responden bus dan Mini Bus adalah belanja sebesar 30% dan 27%. Berdasarkan tingkat penghasilan responden bus didominasi tingkat penghasilanzRp 1.500.000z–zRp 2.500.000 sebesar 33% dan Mini Bus dengan penghasilan >Rp 3.500.000 sebesarz38%. Alasan memilih moda bus karena harga/tarif sebesar 36% dan pada Mini Bus alasan kenyamanan sebanyak 41%.
ANALISA KONSTRUKSI PONDASI BOREPILE PADA PEKERJAAN MAIN BRIDGE 62+972 PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SIGLI – BANDA ACEH Yogi Satrio Purnama; Putra Sitompul; Masriani Endayanti; Semangat Debataraja
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v11i2.3604

Abstract

Jembatan memiliki kedudukan penting dalam pembangunan jalan tol, dan harus kuat menahan beban yang bekerja diatasnya. Kesalahan dalam perhitungan gaya-gaya dan juga kegagalan disain pondasi dapat mengakibatkan kegagalan pada struktur jembatan secara keseluruhan. Berdasarkan hasil Analisa Konstruksi Pondasi Borepile pada Pekerjaan Main Bridge 62+972 Proyek Pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1). Dari data SPT di titik BH-09 dengan menggunakan metode Meyerhoff (1956), diperoleh daya dukung ijin pondasi borepile pada kedalaman 18 m dengan diameter tiang 1 meter (Qijin) = 346,73 Ton, 2). Efisiensi kelompok tiang dengan menggunakan metode Converse-Labarre adalah sebesar (Eg) = 0,81, artinya efisiensi daya dukung kelompok tiang sebesar 81%, 3). Kapasitas daya dukung total kelompok tiang adalah Qg = 2527,66 Ton, daya dukung pondasi > beban = 2527,66 ton > 836,25 ton, 4). Diameter tulangan yang digunakan yaitu D32 – 200 dengan kuat geser beton terhadap satu arah, φVc = 1348,90 ton, dan kuat geser beton terhadap dua arah, φVc = 3313,85 ton. Sehingga memenuhi syarat φVc > Vu. Kuat geser satu arah > gaya geser = 1348,90 ton > 204,12 ton, kuat geser dua arah > gaya geser = 3313,85 ton > 752,76 ton.
ANALISA TEBAL PERKERASAN LENTUR PEMBANGUNAN JALAN PERTIBI LAMA-SIOSAR KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO STA 0+000 S/D 2 + 000 Meidifa Cindy Br Brahmana; David Silitonga; Semangat Debataraja; Yusuf Aulia Lubis
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v11i2.3612

Abstract

Jalan ialah sarana transportasi yang memudahkan warga setempat buat berinteraksi menggunakan lingkungan sekitarnya, baik dalam bidang sosial, ekonomi, juga budaya. salah satu Ruas jalan adalah Jalan Pertibilama - Siosar.oleh karena itu Tujuan dibangun jalan ini yaitu buat buat menaikkan fungsi sistem jalan mirip pengurangan kemacetan sebagai akibatnya berpengaruh kepada sektor ekonomi dan juga pariwisata. pada jalan ini akan direncanakan lebar jalan 4,50 meter,menggunakan perkerasan aspal sehingga ini menggunakan Metode Analisa Komponen bina Marga. sebagai akibatnya perencana haruslah menghasilkan jalan sinkron dengan spesifikasi yg diterapkan sehingga jalan itu aman digunakan oleh pengendara serta tidak rusak dalam waktu cepat. berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka jalan ini termasuk kedalam jalan kolektor.Tebal perkerasan buat jalan ini ialah lapisan AC-WC sebesar 5 cm, Lapisan Agregat Kelas A sebesar 20 centimeter, dan Lapisan Agregat Kelas B sebesar 15 centimeter.
STABILISASI TANAH LONGSOR DI RUAS JALAN LINTAS PAKKAT-DOLOK SANGGUL DENGAN MENGGUNAKAN BELERANG KRISTAL DAN ZEOLITH (BATU APUNG VULKANIK) David Hutasoit; Pernando Sihombing; Semangat Debataraja
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 9 No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v11i2.3781

Abstract

Stabilisasi merupakan salah satu cara dan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat karakteristik tanah. Stabilisasi tanah telah banyak dilakukan dengan mecampurkan tanah dengan semen, arang, zeolith dan belerang. Namun disini penulis melakukan pencampuran dengan menggunakan belerang dengan zeolith. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi pada tanah dilokasi yang rawan terjadi longsor tepatnya di Jalan Lintas Dolok Sanggul Koordinat 2o LU, 98o BT Purba Baringin, Kec. Pakkat, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Dengan menggunakan kombinasi campuran zeolith dan belerang dengan kadar campuran 5% belerang dengan variasi penambahan 3%, 6%, dan 9% zeolith. Dengan pengujian yang dilakukan di laboratorium diperoleh hasil dari tanah asli yaitu kadar air 4.5 %, berat jenis 2.67, dan indeks plastis 9,81%, berdasarkan klasifikasi tanah AASHTO sampel tanah tersebut termasuk kedalam tanah lanau berpasir dengan kelompok A-2-4, dan berdasarkan USCS tanah tersebut termasuk kedalam tanah berbutir kasar (coarse-grained soil), dengan kuat geser maksimum 24,58o dielevasi 1M dengan cohesi 0,21 kg/m2 (dengan kategori daya dukung tanah kuat) dan setelah dilakukan pencampuran pada tanah terganggu yang relatif akan terjadi longsor nilai kuat geser dan kohesinya meningkat dengan kuat geser menjadi 32,64o dengan kohesi 0,27 kg/m2 dengan campuran zeolith 9% dan belerang 5% dengan masa pemeraman 45 hari
EVALUASI PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN – KUALANAMU – TEBING TINGGI SEKSI 4B : ADOLINA – PERBAUNGAN (STA. 54+200 – STA. 60+425) Nikita Sibarani; Jepri Tambunan; Semangat Debataraja; Rahelina Ginting
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL Vol 12 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/tekniksipil.v11i2.3606

Abstract

Jalan adalah bagian dari infrastruktur transportasi darat yang perannya begitu penting dalam perkembangan suatu tempat atau wilayah. Pembangunan jalan tol adalah satu dari berbagai bentuk pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai pengguna jalan. Pembangunan jalan tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi saat ini nyaris selesai pembangunannya. Pembangunan jalan tol ini nantinya diharapkan dikerjakan dengan maksimal, baik dalam struktur perkerasan, daya dukung tanah, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu agar tercapainya kelancaran transportasi dari maupun menuju Kota Tebing Tinggi. Pembangunan jalan tol ini menggunakan perkerasan kaku. Tujuan pembahasan ini adalah untuk mempelajari dan memahami bagaimana langkah, syarat dan parameter yang digunakan dalam perhitungan tebal lapis perkerasan kaku bersama perhitungan perencanaan jalan beton semen dengan metode SNI Pd T ( Paduan Terpadu )–14–2003. Metode tersebut diawali dengan pengumpulan data-data lalu lintas, data tanah, selanjutnya dilakukan perhitungan tebal pekerasan dengan menggunakan metode perencanaan jalan beton semen dengan SNI Pd T (Paduan Terpadu) – 14 –2003. Dari hasil analisa perhitungan penulis dengan menggunakan metode perhitungan Perkerasan Beton Semen SNI Pd-T-14-2003, dihasilkan tebal perkerasan kaku adalah 24 cm, sedangkan hasil analisa perhitugan konsultan yang diperoleh penulis tebal perkerasan kaku sebesar 27 cm. Analisa perhitungan ini juga menghasilkan nilai jumlah total akibat kerusakan fatik sebesar 0 % < 100% dan nilai jumlah total akibat kerusakan erosi 21.17%< 100%, itu artinya analisa perhitungan tebal 24 cm aman digunakan.