Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Memotivasi Belajar Siswa Yang Broken Home Detriana Damun; Didik Iswahyudi; Engelbertus Kukuh Widijatmoko
Educare : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/educare.v1i2.167

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran guru pendidikan kewarganegaran dalam motivasi belajar siswa yang broken home. Perubahan siswa yang broken home ini akan lebih membawa hidup mereka ke arah yang lebih baik, khususnya yaitu bagi siswa yang mengalami broken home, banyak siswa yang lupa bagaimana cara bersikap yang baik kepada semua orang. Penelitian ini untuk mengetahui cara seorang guru agar dapat memberikan motivasi kepada peserta didik di SMPN 1 Wagir. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengetahui suatu yang terjadi di lapangan. Metode yang dipakai penelitian yaitu observasi,wawancara, dan dokumentasi dan teknik triangulasi supaya memperoleh keabsahan data Hasil penelitian yang diperoleh yaitu peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam memotivasi belajar siswa yang broken home masih ada siswa yang broken home dan tidak mengikuti aturan di sekolah dan kurang sopan santun terhadap guru dan sesama teman. Saran dalam penelitian yaitu agar siswa yang broken home bisa mengikuti aturan.
Perwujudan Revitalisasi Karakter Melalui Habituasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Peserta Didik di Sekolah Dasar Selly Fitriani; Engelbertus Kukuh Widijatmoko
Educare : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/educare.v3i2.1511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perwujudan revitalisasi karakter melalui habituasi nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di sekolah dasar. Negara Indonesia mencentuskan bahwa warga Indonesia harus berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, karena pada hakikatnya Pancasila merupakan pandangan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila sebagai ekspresi kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri yang merupakan cerminan sebagai wujud warga Negara yang baik. Namun pada realitanya, bangsa Indonesia mengalami masalah-masalah sosial khususnya pada lembaga sekolah, masih terdapat peserta didik yang melakukan kebiasaan-kebiasaan kurang baik, seperti membuang sampah sembarangan, menyontek ketika ujian, kurang sopan ketika berbicara dengan guru, sering tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas, dan masih banyak masalah-masalah lainnya. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki karakter peserta didik , maka sudah seharusnya upaya lembaga sekolah untuk mewujudkan revitalisasi karakter melalui habituasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Harapannya  dengan mewujudkan revitalisasi karakter melalui habituasi nilai-nilai Pancasila ini mampu merubah serta menjadikan peserta didik memiliki perilaku, perkataan, perbuatan, ataupun pribadi yang baik.
Penanaman Nilai-Nilai Nasionaslime Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Malang Hildegardis Biwa; Engelbertus Kukuh Widijatmoko; Didik Iswahyudi
Pedagogi : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 1 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/pedagogi.v1i2.134

Abstract

Dalam suatu bangsa tentunya sangat menbutuhkan sumber daya manusia guna untuk membangun dan menajaga bangsanya dari ancaman-ancaman luar yang tidak dinginkan. Merosotnya nilai-nilai nasionalisme merupakan suatu permasalah saat ini. Hal ini dapat dilihat dan ditunjukan  dari  kebanyakan siswa-siswi yang tidak mengerti dengan nilai juang suatu bangsa. tujuan dari pada naskah ini untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa. Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data selama penelitian ini data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian penanaman nilai-nilai nasionalime pada siswa melalui beberapa program yaitu yang pertama penanaman nilai nasionalisme diintegrasikan kedalam mata pelajaran yang mana mata pelajaran itu ialah PKn, IPS (sejarah), agama, seni  dan juga penjaskes. Kedua melalui kegiatan-kegiatan yang terprogram yang termasuk dalam program kerja sekolah. Ketiga melalui pembiasaan yang ada disekolah.
Partisipasi Warga Negara Dalam Pengembangan Budaya Ekonomi Sosial Teknologi Berbasis Digital Platform Bagas Yudhoyono Purwanto; Engelbertus Kukuh Widijatmoko
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2023): Oktober
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v2i6.1001

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui partisipasi warga negara dalam pengembangan budaya ekonomi sosial teknologi berbasis digital platform, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian yang dilakukan berada di desa Talok kecamatan Turen. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi dan teknik analisis yang digunakan yaitu teknik triangulasi agar dapat memperoleh keabsahan data, sedangkan pada analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis reduksi, display dan verifikasi. Berdasarkan dari penelitian partisipasi aktif warga negara dalam pengembangan budaya, ekonomi, sosial, dan teknologi berbasis digital platform yaitu melalui bentuk kegiatan pembuatan inovasi teknologi yang berbentuk aplikasi multi layanan jual beli produk maupun jasa yang bernama InaGo (Indonesia Gotong Royong) sosialisasi teknologi, edukasi teknologi, penampungan hasil produk kearifan lokal yang ada di masyarakat, penampungan jasa agraris atau tradisional, memberikan peluang pasar yang luas melalui teknologi, meningkatkan pendapatan masyarakat, pengembangan budaya ekonomi serta sosial yang ada di masyarakat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran warga negara sangat penting dalam pengembangan budaya, ekonomi, sosial dan teknologi melalui digital platform.
Upaya Pelestarian Budaya dalam Tradisi Bakar Batu Mahasiswa Kabupaten Nabire di Kota Malang Yulian Gobai; Romadhon Romadhon; Engelbertus Kukuh Widijatmoko
Jurnal Inovasi Global Vol. 2 No. 6 (2024): Jurnal Inovasi Global
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jig.v2i6.97

Abstract

Setiap daerah memiliki tradisi budaya yang harus dilestarikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah akulturasi budaya lain, karena warga negara memiliki tanggung jawab untuk melestarikan tradisi budata. Termasuk tradisi Bakar Batu yang dilakukan oleh mahasiswa Kabupaten Nabire. Mahasiswa sebagai pewaris budaya harus melestarikan tradisi dimanapun mereka berada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pelestarian budaya tradisi pembakaran batu karya mahasiswa Kabupaten Nabire di Kota Malang. Berbagai upaya dalam melestarikan budaya tradisi Bakar Batu perlu dilakukan. Hal ini juga melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelestarian budaya dalam tradisi Bakar Batu. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan tipe kualitatif interaktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, Teknik analisis menggunakan triangulasi untuk memperoleh validitas data, sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Reduksi, Tampilan dan Verifika. Hasil penelitian meliputi; Budaya penerapan tradisi Bakar Batu telah dilestarikan oleh mahasiswa Nabire di Kota melalui organisasi regional IPMAPAPARA. Seperti saat ucapan syukur kelulusan, hari Natal, penyambutan mahasiswa baru. Beberapa anggota tidak hadir tetapi pelaksanaan tradisi Pembakaran Batu berjalan sesuai dengan adat dan norma. Dengan mengadakan kegiatan bersama berupa pertunjukan seperti pengambilan, pengangkatan dan pembukaan yang diisi dengan budaya lokal dan pertunjukan lainnya dengan konteks budaya lokal. Dalam menjalankan tradisi membakar batu, tentu tidak berjalan dengan mudah. Mereka mendapatkan hambatan dalam melestarikan tradsi pembakaran batu. Faktor utamanya adalah pisau, kapak, parang, daun pisang, ubi jalar, sayuran dan daging babi. Untuk penelitian kedepannya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan jangkauan yang lebih luas dan mendalam. Jika tertarik untuk memberikan update terkait pelestarian budaya dalam tradisi.