Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FURFURAL BERBASIS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Kurniasih, Eka; Helmi, Helmi; Indraningsih, Ulfi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v10i2.181

Abstract

Furfural dapat diproduksi menggunakan bahan baku yang mengandung pentosan, diantaranya tandan kosong kelapa sawit. Furfural adalah senyawa aromatik aldehid bewarna kuning bening dan bila teroksidasi akan berubah menjadi warna cokelat kehitaman. Furfural memiliki rumus molekul C5H4O2. Hidrolisa limbah tandan kosong kelapa sawit dengan memvariasikan katalis H2SO4 6%, 9% dan 12% pada waktu reaksi 2, 3, dan 4 jam pada temperatur 100oC untuk memperoleh kuantitas furfural tertinggi. Dari hasil penelitian diperoleh, volume furfural tertinggi sebanyak 13 ml pada konsentrasi katalis 9% dengan waktu reaksi 3 jam. Berdasarkan hasil spektra infrared, gugus aldehid furfural terbentuk pada puncak vibrasi C – H (aromatis) dan C – H (aldehid) masing-masing pada daerah serapan 3133, 30 cm-1 dan 2848,63cm-1. Adanya ikatan C = O (aldehid) dan C = O (aromatik) pada daerah serapan 1667 cm-1 dan 1567, 36 cm-1. Puncak vibrasi pada panjang gelombang 1462,56 cm-1 dan 1276,60 cm-1 mendukung adanya ikatan C – CHO (alkana) dan C – O dalam stuktur furfural.Kata kunci: : aldehid, furfural, hidrolisis, pentosan, tandan kosong kelapa sawit.
EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DARI DAUN KARI Fachraniah, Fachraniah; Kurniasih, Eka; Novilasi, Dwi Trikiskis
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v10i1.183

Abstract

Daun Kari (Murayya koeginii) mengandung banyak komponen yang bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu komponennya adalah antioksidan yang termasuk dalam golongan senyawa protein polifenol. Antioksidan bermanfaat untuk menghambat aktifitas radikal bebas dan membantu proses pertumbuhan dalam tubuh, serta mengganti sel-sel yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak antioksidan dari daun kari menggunakan pelarut H2O. Penelitian dilakukan dengan metode pengeringan bahan baku daun kari, yaitu kering angin (layu), kering oven (50oC) dan temperatur pada 30oC,40oC, 50oC, 60oC dan 70oC. Ekstraksi dilakukan selama 30 menit dengan perbandingan jumlah bahan baku : pelarut adalah 1:50 (b/v). Ekstrak antioksidan daun kari dianalisa menggunakan spektrofotometer Uv-Vis 1800 menggunakan standar albumin, pada panjang gelombang 768,60 nm. Dari hasil penelitian diperoleh konsentrasi antioksidan tertinggi sebesar 322,51 ppm dengan temperatur ekstraksi 70oC pada daun kari kering oven.Kata kunci : Antioksidan, Daun kari, Ekstraksi, Isolasi, Polifenol
OLAHAN PANGAN BERBASIS IKAN DI KAMPUNG NELAYAN PUSONG BARU-LHOKSEUMAWE Kurniasih, Eka
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v12i2.195

Abstract

Kampung Pusong Baru yang terletak di wilayah Lhokseumawe merupakan kawasan kampung nelayan yang dihuni oleh 1.208 kepala keluarga (KK) dimana 80% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Nelayan biasanya memasarkan sendiri ikan hasil tangkapannya atau menjualnya pada pengepul. Masalah muncul ketika ikan hasil tangkapan tidak habis terjual. Selama ini ikan sisa penjualan hanya diolah menjadi ikan kayu (ikan asap khas aceh) dan ikan kareng (ikan teri khas aceh), tetapi dikarenakan harga jualnya yang fluktuatif dan lama, sehingga tidak memberikan dampak ekonomi yang langsung dan efektif bagi masyarakat. Pada kegiatan ini ditawarkan kreatifitas olahan pangan ikan menjadi fish nugget dan fish ball. Fish nugget (nugget ikan) dan fish ball (baso ikan) merupakan makanan cepat saji yang sangat digemari, selain rasanya yang lezat, fish nugget dan ball fish memiliki nilai gizi yang tinggi. Produk nugget dan baso komersial umumnya mengandung bahan tambahan pangan seperti monosodium glutamate, benzoate acid yang dapat menyebabkan penyakit bila terakumulasi dalam tubuh. Untuk menyampaikan inovasi ini kepada mitra nelayan dilakukan beberapa metode yaitu pendekatan persuasif, penyuluhan, pelatihan (demonstrasi), evaluasi (praktek oleh mitra), penyuluhan kewirausahaan. Tahapan pelatihan yang telah diberikan telah sampai pada pelatihan (demonstrasi) serta evaluasi (praktek mitra). Pada saat penyuluhan, tim mitra dan masyarakat diberikan wawasan mengenai jenis bahan aditif pangan yang umumnya ada dalam makanan cepat saji, seperti nugget dan baso, serta dampaknya bagi kesehatan tubuh. Tim mitra sangat antusias dalam menjalani pelatihan, sebab mitra berharap dapat mengembangkan ketrampilan yang telah diperoleh lebih lanjut agar dapat menambah pendapatn ekonomi keluarga. Metode yang diajarkan kepada tim mitra telah diuji coba kan sebelumnya untuk mendapatkan formula yang tepat. Untuk pembuatan fish nugget menggunakan perbandingan daging ikan : tepung sagu (600 gr : 400gr), sedangkan untuk pembuatan fish ball digunakan perbandingan daging ikan : tepung sagu (700 gr : 300 gr) dan direndam dengan air es saat dibentuk bola-bola. Sh Produk yang dihasilkan disesuaikan dengan standar SNI 7758:2013 untuk fish nugget dan SNI 01-3819-1995 fish ballKata Kunci : Fish Ball, Fish Nugget, Ikan, Nelayan, Pusong Baru
PEMANFAATAN KULIT KAPUK SEBAGAI SUMBER BASA DALAM PEMBUATAN SABUN LUNAK TRANSPARAN Kurniasih, Eka
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v9i1.212

Abstract

Sabun transaparan atau juga disebut juga sabun gliserin adalah jenis sabun mandi yang dapat menghasilkan busa lebih lembut di kulit dan penampakannya berkilau jika dibandingkan dengan jenis sabun yang lain. Proses yang digunakan dalam pembuatan ekstrak basa yaitu dengan membakar kulit kapuk, kemudian abu kulit kapuk direndam dalam air dengan perbandingan 1:2 selama 12 hari. Rendaman disaring dan ekstrak basa direaksikan dengan Seng Uranil Asetat untuk mengendapkan NaOH. Endapan disaring dan larutan yang tidak mengendap merupakan KOH untuk bahan pembuatan sabun lunak transparan. Sabun lunak transparan dibuat dengan menambahkan ketiga zat pentransparan dengan variasi tertentu ke dalam sabun lunak yang telah tersaponifikasi sempurna. Sabun lunak transparan dibuat menurut Haryanto (1985). Produk optimum diperoleh pada komposisi asam stearat : asam laurat = 1:1, ekstrak basa 14 gram, gliserin : alkohol = 1:2 ini kurang mendekati standar SII 0155-77 sebagai sabun mandi, diperoleh kadar alkali bebas 8,04 %, asam lemak bebas 0 %, lemak tak tersabunkan 0 %, minyak pelikan negatif, daya cuci sabun 61,9 %, ketinggian busa dalam air suling maksimum 10 cm dan dalam air leding maksimum 9 cm.Kata Kunci : kulit kapuk, sabun transparan, asam stearat, asam laurat, minyak kelapa