Russiska Russiska
Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT I DI STIKES KUNINGAN TAHUN 2019 Fera Riswidautami Herwandar; Russiska Russiska; Intan Maharani Fakhrudin
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.114

Abstract

Permasalahan kesehatan pada remaja yang menduduki persentasi terbesar dibanding yang lainnya adalah gangguan menstruasi. Gangguan pada siklus menstruasi (durasi perdarahan yang lebih lama dan ketidakteraturan siklus) disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah stres. Stres diketahui sebagai faktor-faktor penyebab (etiologi) terjadinya gangguan siklus menstruasi. Stres akan memicu pelepasan hormon kortisol dimana hormon kortisol ini dijadikan tolak ukur untuk melihat derajat stres seseorang. Hormon kortisol diatur oleh hipotalamus otak dan kelenjar pituitari, dengan dimulainya aktivitas hipotalamus, hipofisis mengeluarkan FSH dan proses stimulus ovarium akan menghasilkan estrogen. Penelitian yang dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dibawah naungan World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa permasalahan remaja di Indonesia adalah seputar permasalahan yang mengenai gangguan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019 sebanyak 41 responden. Analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan, dari 41 responden terdapat 18 (44%) responden yang mengalami stres sedang, pada siklus menstruasi yang tidak teratur terdapat 25 (61%) responden. Hasil uji rank spearman, yakni p value = 0,01 (<0,05) yang ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi. Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa kebidanan tingkat I di STIKES Kuningan tahun 2019. Bagi institusi Pendidikan khususnya Program Studi Diploma III Kebidanan diharapkan dapat membuat sebuah program edukasi mengenai manajemen stres pada remaja yang bisa dilakukan secara rutin di luar jadwal perkuliahan.
HUBUNGAN TINGKAT KESIAPAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN DEPRESI SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS CIWARU KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2018 Russiska Russiska; Cecep Heriana; Maryana Maryana
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.129

Abstract

Saat Kehamilan, perubahan hormon bisa mempengaruhi kimia otak yang berhubungan dengan depresi dan kecemasan pada ibu hamil. Depresi saat kehamilan merupakan gangguan mood sama dengan gangguan klinis. Depresi pada kehamilan disebabkan banyak hal, mulai dari perubahan hormon, perubahan kondisi fisik sampai dengan dukungan suami pada saat hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat kesiapan dan dukungan suami dengan depresi selama kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Ciwaru Kabupaten Kuningan Tahun 2018. Metode penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Hasil analisis univariat menunjukkan tingkat kesiapan ibu hamil yang tidak siap dengan kehamilannya sebanyak 31 responden (59,6%), dan suami yang tidak mendukung sebanyak 27 responden (50,9%). Analisis menggunakan uji chi-square diperoleh tingkat kesiapan menunjukkan ρ-value = 0,009, dan dukungan suami menunjukkan ρ-value = 0,033. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kesiapan dan dukungan suami dengan depresi selama kehamilan. Diharapkan ibu hamil memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu sebelum terjadi kehamilan, agar lebih siap pada saat hamil. Perlu adanya dukungan suami yang lebih ketika istrinya hamil karena ibu hamil sangat membutuhkan dukungan emosional serta dukungan fisik seperti penilaian, informasi dan finansial terutama pada saat masa kehamilan.